Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Muktamar ke-33 yang Menyedihkan, M Nuh Tahan Tangis: Alhamdulillah, Kini Sejuk

Kompas.com - 24/12/2021, 11:35 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana haru dirasakan Ketua Steering Comitte Muktamar ke-34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M. Nuh yang digelar di Lampung.

Dalam Muktamar itu, Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai ketua umum PBNU periode 2021-2026. Ia meraih 337 suara dan mengungguli Said Aqil Siradj yang memperoleh 210 suara.

Kendati demikian, Nuh mengatakan, Muktamar ke-34 berjalan dengan baik dan sejuk tanpa adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Alhamdulillah pagi hari ini, Jumat, kita telah bisa menyelesaikan seluruh acara Muktamar ke-34 dengan baik sekali," ujar M Nuh dalam tayangan YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Tangisan Gus Mus yang Menyadarkan

Sambil menahan haru, M Nuh mengatakan, dirinya mendapatkan pesan dari para kiai untuk dapat membawa Muktamar ke-34 NU dengan sejuk.

Nuh pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga nahdliyin di Indonesia dan dunia yang telah berkontribusi hingga acara tersebut berjalan dengan baik.

"Muktamar 34 itu dibayangi oleh Muktamar ke-33 yang sungguh sangat menyedihkan kejadiannya. Oleh karena itu, beberapa kiai pesan kepada saya tolong dijaga betul Muktamar ke-34 ini dengan sejuk, dengan teduh," ucap Nuh.

Baca juga: Gus Mus Tengahi Polemik AHWA dalam Muktamar NU

"Dan alhamdulilalah panjenengan semua bisa bersama-sama membawa Muktamar ke-34 ini dengan penuh kesejukan. Mudah-mudahan ini semua menjadi bukti kecintaan kita semua terhadap Nahdlatul Ulama," imbuhnya.

Adapun Yahya dan Said melaju ke pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU setelah memenuhi syarat minimal dukungan 99 suara dari para pemilik suara.

Berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan sejak Jumat dini hari, Yahya mengantongi 327 suara sedangkan Said memperoleh 203 suara.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Terpilih PBNU 2021-2026

Selain Yahya dan Said, suara juga mengalir ke tiga bakal calon lainnya yakni As'ad Said Ali dengan 17 suara, Marzuki Mustamar mendapat 2 suara, dan Ramadhan Boayo dengan 1 suara.

Sementara, ada 1 suara yang dianggap abstain dan 1 suara lainnya dianggap batal.

Adapun Muktamar ke-34 NU ini juga telah menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai rais aam PBNU untuk periode 2021-2026.

Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com