Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muktamar Tetapkan 9 Kiai sebagai Tim AHWA, Bertugas Pilih Rais Aam NU

Kompas.com - 23/12/2021, 21:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan sembilan kiai sepuh NU sebagai anggota tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang akan bertugas memilih rais aam NU periode 2021-2026.

"Kita berharap dan kami semua yakin insya Allah mudah-mudahan beliau-beliau berkenan untuk menjadi AHWA sehingga kita dok (ketuk) sembilan itu," kata Ketua Steering Committe Muktamar ke-34 NU, Muhammad Nuh, dikutip dari tayangan akun YouTube TVNU, Kamis (23/12/2021) malam.

Nuh membeberkan, anggota tim AHWA tersebut merupakan sembilan kiai sepuh yang mendapat suara terbanyak dari para pemilik suara.

Baca juga: Pemilihan Rais Aam NU Digelar dengan Sistem AHWA, Apakah Itu?

Sembilan anggota tim AHWA itu terdiri dari KH Dimyati Rois (503 suara), KH Ahmad Mustofa Bisri (494), KH Ma'ruf Amin (458), KH Anwar Manshur (408), TGH LM Turmuudzi Badaruddin (403).

Kemudian, KH Miftahul Akhyar (395), KH Nurul Huda Djazuli (385), KH Ali Akbar Marbun (309), dan Prof H Zainal Abidin (272).

Nuh menyampaikan, apabila ada anggota tim AHWA yang tidak bersedia, kiai yang berada di urutan berikutnya akan masuk ke dalam tim AHWA.

"Tapi kami berharap insya allah dan yakin beliau-beliau dengan senang hati berkenan untuk menjadi AHWA," ujar Nuh.

Menurut dia, setelah ditetapkan, tim AHWA akan menggelar rapat untuk menetapkan rais aam NU periode berikutnya secara musyawarah mufakat.

Baca juga: Muktamar NU Gelar Pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Hari Ini

Rapat AHWA tersebut digelar paralel dengan sidang pleno Muktamar ke-34 NU dengan agenda pengesahan hasil-hasil sidang komisi.

"Karena mengingat ada beberapa penyesuaian, kita akan melanjutkan paralel dengan rapat AHWA kita memanfaatkan rapat ini untuk rapat pleno tentang pengesahan hasil sidang-sidang komisi," kata Nuh.

Bedasarkan rencana, pengesahan rais aam NU akan digelar malam ini sebelum pemilihan ketua umum PBNU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com