Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rais Aam PBNU Minta Maaf Usai Lupa Sebut Nama Ma'ruf Amin dan JK Ketika Pembukaan Muktamar NU...

Kompas.com - 22/12/2021, 14:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada momen menarik saat pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar mulai hari ini, Rabu (22/12/2021) di Lampung.

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar menyampaikan permohonan maaf saat tengah berpidato dalam pembukaan muktamar.

Permohonan maaf itu ia sampaikan khusus kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang turut serta hadir dalam pembukaan Muktamar.

Pasalnya, Miftachul ternyata lupa menyebut nama keduanya pada awal pidato pembukaan.

"Mohon maaf, Bapak Wapres almukarom, Profesor Doktor Kiai Haji Maruf Amin beserta ibu, tadi saya lupa, juga Bapak JK dan semuanya yang tidak bisa kami sebutkan atau lupa menyebutkannya mohon maaf," kata Miftachul dalam pidato yang disiarkan langsung di akun YouTube TV NU, Rabu.

Baca juga: Buka Muktamar Ke-34, Jokowi: Terima Kasih NU Terus Mengawal Kebinekaan Indonesia

Sebelumnya, Miftachul tengah berpidato tentang pentingnya soliditas warga NU menjadi Jamiyyah.

Ia mengatakan, warga NU selama ini masih memosisikan diri sebagai jemaah, belum menjadi Jamiyyah.

"Ini yang perlu kita Jamiyyah kan. Jangan sampai nanti warga tercerai berai, hanya untuk kepentingan-kepentingan sesaat, mereka harus mengikuti satu komando yang dikomando dari PBNU," jelasnya.

Miftachul juga mengungkapkan bahwa dirinya menerima mandat sebagai PJ Rais Aam pada 22 September 2018.

Ia mengingatkan bahwa masa jabatannya akan segera berakhir beberapa saat lagi.

Dalam hal ini, ia mengakui memiliki banyak kekurangan selama kepemimpinannya. Tugas yang diberikan kepadanya pun diakui amat sangat berat.

Baca juga: Muktamar NU Digelar di 4 Lokasi, Pemilihan Ketum di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah

Oleh karena itu, dirinya juga meminta maaf atas segala kekurangan kecakapan selama masa kepemimpinannya sebagai Rais Aam.

"Banyak kekurangan, ketidakcakapan, dan ketidakmampuan mengemban amanah yang amat-amat berat ini. Sangat layak mendapat gelar rais awam, rais aam kw 3, dan lain sebagainya," ucap Miftachul.

Perlu diketahui, Muktamar ke-34 NU digelar selama dua hari mulai hari ini hingga Kamis (23/12/2021) di Lampung.

Muktamar ke-34 NU bertemakan "Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com