Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berubah Jadwal, Muktamar NU Digelar 22-23 Desember 2021

Kompas.com - 16/12/2021, 16:28 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) bakal digelar pada 22-23 Desember 2021 di Lampung.

Waktu pelaksanaan ini berubah dari keputusan sebelumnya yang menetapkan Muktamar digelar pada 23-25 Desember 2021.

Perubahan waktu pelaksanaan ini diumumkan lewat surat Pengurus Besar NU Nomor 4288/A.I.01/12/2021 tanggal 15 Desember 2021.

"Penyelenggaraan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang sedianya dilaksanakan pada 18-20 Jumaidi Ula 1443 H atau 23-25 Desember 2021 diubah menjadi 17-18 Jumaidi Ula 1443 H atau 22-23 Desember 2021 di Provinsi Lampung," demikian bunyi surat tersebut.

Baca juga: Maruf Amin soal Muktamar NU: Gegeran Dulu, kalau Selesai Ger-geran

Surat itu diteken Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dan Sekretaris Jenderal NU Helmy Faishal Zaini.

Lewat surat itu, PBNU mengatakan, penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU diubah menyusul adanya surat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor B 640/KA.BNPB/PD.01.02/12/2021 tentang Rekomendasi Penyelenggaraan Kegiatan.

Dikutip dari Kompas.id, siapa pun yang nantinya akan terpilih sebagai Rais Aam dan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar Ke-34 NU diharapkan bisa melakukan regenerasi di tubuh NU.

Regenerasi itu penting untuk menyiapkan NU dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Koordinator Muslim Madani Syukron Jamal mengatakan, dorongan regenerasi di tubuh NU saat ini memang kuat.

Baca juga: Peserta Muktamar Ke-34 NU Diwajibkan Sudah Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Namun, regenerasi ini sebaiknya tidak hanya dipahami sebatas pada pergantian Ketua Umum PBNU karena yang diperlukan oleh NU ialah regenerasi secara kelembagaan.

”Kalau dikaitkan dengan regenerasi Ketum PBNU saja, kan, kesannya mendukung salah satu calon, tetapi, yang dimaksudkan ini ialah regenerasi kepemimpinan secara luas. Bagaimana kepemimpinan hasil Muktamar Ke-34 NU ini bisa membawa NU bertransformasi dalam konteks tantangan zaman saat ini, misalnya, bagaimana menyiapkan struktur ekonomi di tubuh NU menuju era digital. Perubahan-perubahan itu, kan, tidak bisa dihindarkan dan Muktamar ini harus membuka ruang itu,” kata Syukron, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Ia juga berharap Muktamar kali ini bisa membuka ruang dalam kontestasi seluas-luasnya.

Saat ini, kontestasi di tubuh NU mengerucut kepada dua tokoh, yakni KH Said Aqil Siroj yang masih menjabat Ketum PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf yang adalah Katib Aam PBNU.

Baca juga: Protokol Kesehatan Diterapkan di Muktamar Ke-34 NU, dari Pembatasan Kapasitas hingga PCR

Kendati demikian, berbagai wacana dilontarkan di ruang publik mengenai calon-calon alternatif, termasuk KH Marzuki Mustamar dari Jawa Timur hingga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, yang saat ini menjabat Mustasyar PBNU.

”Muktamar juga harus membuka ruang kontestasi seluas-luasnya. Dinamika ini pun wajar-wajar saja, dan memberikan pilihan yang terbuka lebar bagi muktamirin,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com