Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Lapangan Datar Pilpres 2024

Kompas.com - 15/12/2021, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Isi utama pidatonya adalah bahwa era Hosni sudah selesai di Mesir.

Sang diktator kaget bukan kepalang. Hosni tak habis pikir. Dia merasa sudah berjuang habis-habisan untuk kepentingan sang aliansi sejak pertama kali menjadi presiden, tapi kini ia merasa ditusuk dari belakang oleh pihak yang pernah ia perjuangkan.

Sementara itu, sebelum Hosni mengasingkan diri, pertengkaran terjadi di dalam keluarga itu.

Gamal dan Susan bersitegang dengan Hosni, yang dianggapnya terlalu lama menurunkan tahta ke Gamal, yang akhirnya didahului oleh peristiwa Arab Spring.

Di sisi lain, Amerika sebenarnya sudah diwanti-wanti oleh Israel atas sikapnya yang mengesampingkan Hosni tersebut.

Tahun-tahun tersebut adalah tahun-tahun di mana hubungan Israel dan Amerika kurang baik, terutama sejak Obama naik tahta di Gedung Putih.

Menurut Israel, kalau Hosni dipaksa turun, maka Islam garis keras alias Muslim Brotherhood akan naik tahta.

Analisa Netanyahu ketika itu ternyata benar. Nama Mohamed Morsi terukir di masa Arab Spring Mesir. Ia pun kemudian naik takhta menggantikan Hosni.

Morsi mengirim Hosni dan anaknya ke penjara dan memboikot bisnis suplai gas Mesir ke Israel.

Morsi kala itu nampaknya kurang mengerti bahwa di tangan Hosni, Israel dan Mesir berbisnis gas bumi, yang menjadi salah satu sebab mengapa Hosni tetap mendapat dukungan dari Tel Aviv dan bertahan di atas takhta.

Mesir mendapat hadiah investasi pembangunan instalasi refinary di Alexandria setelah mendorong Arafat berdamai dengan Yitzhak Rabin.

Bisnis tersebut diinisiasi oleh petinggi intelijen Mesir dan Mossad, Kasim Salem dan Yossi Maiman.

Lalu kedua tokoh ini juga menginisiasi bisnis supply gas ke Israel dari Sinai, dengan membangun pipa gas via Mediterania.

Harganya jauh di bawah harga pasar. Tapi Hosni mengizinkannya, karena kampanye Hosni mendapat dukungan dana dari kedua tokoh intelijen tersebut.

Sialnya, di era Morsi, situasi berbalik. Penghentian kontrak pengadaan gas dengan Israel berakibat tuntutan oleh pihak Yossi Maiman ke Israel, sekira 8 miliar dolar.

Lalu salah satu perusahaan minyak dan gas Spanyol juga menuntut Mesir senilai 6 miliar dolar karena tindakan sepihak Morsi.

Mesir di era Morsi memang sedang sial. Mesir kekurangan uang. Utangnya pun jatuh tempo miliaran dolar, terutama utang dari perusahaan Migas Mesir.

Di sisi lain, Israel sudah menemukan cadangan gas yang sangat besar di Mediterania. Walhasil, Israel tak lagi tergantung pada Mesir.

Justru Mesir mengalami hal yang sebaliknya. Cadangan gas mesir mulai habis. Akibatnya Mesir diambang krisis energi dan krisis liquiditas.

Kala itu Morsi tidak mampu memberikan jawaban meyakinkan untuk masa depan Mesir.

Akhirnya Abdul Fattah as Sisi, yang menjadi menteri pertahanan di era Morsi, masuk ke gelanggang politik, menjatuhkan Morsi, dan mengamankan perusahaan Migas mesir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com