Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Pidato Jokowi di Hakordia, ICW: Yang Harus Berbenah adalah Presiden

Kompas.com - 10/12/2021, 12:05 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik pidato Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai, pihak pertama yang mesti berbenah terkait pemberantasan korupsi adalah Jokowi.

“Pihak pertama yang harus sadar dan berbenah karena pemberantasan korupsi belum membaik adalah Presiden Joko Widodo sendiri,” sebut Kurnia dalam keterangan tertulis, Jumat (10/12/2021).

Menurut dia, masalah penegakan hukum pemberantasan korupsi adalah tidak jelasnya sikap Jokowi terhadap persoalan ini.

Kurnia pun mencontohkan saat Jokowi berpidato soal memberikan dukungan pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.

Baca juga: Ketika Presiden Jokowi Bicara Pemberantasan Korupsi

“Bagi ICW, pernyataan itu tidak sesuai dengan realita hari ini. Faktanya RUU Perampasan Aset tidak masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun 2022,” tutur dia.

Kurnia pun menyesalkan dalam pidatonya Jokowi tak menyinggung berbagai kegaduhan publik akibat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satu yang menjadi perhatian publik terkait penyelenggaraan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berakhir dengan pemberhentian 57 pegawai lembaga antirasuah itu.

“Presiden harus menegur pimpinan KPK. Sebab, akibat kegaduhan tak berkesudahan itu, roda kerja KPK terganggu dan capaiannya juga jauh dari kata ideal, terutama dalam lingkup penindakan,” imbuhnya.

Diketahui Jokowi menyinggung beberapa hal dalam pidatonya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/12/2021).

Pertama, Jokowi meminta aparat penegak hukum tak cepat puas pada kinerja pemberantasan korupsi.

Baca juga: Jaksa Agung Instruksikan soal Konsistensi Dakwaan TPPU di Kasus Korupsi

Kedua, ia tak ingin pemberantasan korupsi hanya fokus pada penanganan, Jokowi menyebut upaya pencegahan lebih penting dilakukan.

Ketiga, Jokowi menekankan agar pemulihan aset dan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus diutamakan dalam penindakan korupsi.

Keempat, Jokowi mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset. Ia ingin penyusunan RUU itu selesai tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com