Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Satu Peta di 5 Kabupaten Papua Baik, Moeldoko: Torang Hebat Cegah Korupsi

Kompas.com - 09/12/2021, 13:09 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan ada lima kabupaten di Provinsi Papua yang memiliki capaian baik dalam mengimplementasikan kebijakan satu peta Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Adapun, kebijakan satu peta merupakan salah satu program dalam rangka melakukan pencegahan korupsi.

"Saya melihat di Tanah Papua ada lima kabupaten yang capaiannya baik dalam hal implementasi kebijakan satu peta," kata Moeldoko dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia 2021 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Jokowi: Pemberantasan Korupsi Peringkat Kedua Persoalan yang Mendesak Diselesaikan

Menurut Moeldoko, ini merupakan hal baik yang harus diteladani oleh daerah lain. Lebih lanjut, menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa orang papua bisa mencegah korupsi.

"Hal ini adalah praktek baik yang harus ditiru termasuk dalam mengelola dana otsus (otonomi khusus) karena hal ini membuktikan bahwa Papua bisa, torang hebat mencegah korupsi," ujar Moeldoko.

Terdapat sejumlah kabupaten/kota yang dinilai memiliki kinerja baik dalam menerapkan Stranas PK periode 2021-2022.

Kelima daerah di Papua itu adalah Kabupaten Boven Digoel, Jayapura, Merauke, Mimika, dan Nabire.

Baca juga: Jokowi: Pemberantasan Korupsi Tak Boleh Identik dengan Penangkapan, Pencegahan Lebih Fundamental

Sementata itu daerah lainnya yakni Gunung Mas, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kabupaten Berau, Kotawaringin Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Mamuju Tengah, Pasangkayu, Pelalawan, Penajam Paser Utara, Rokan Hulu, Siak, serta Kutai Kartanegara.

Sedangkan di tingkat provinsi ada Penerintah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Barat, dan Papua.

Sementara itu di tingkat pemerintah pusat ada Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Sosial, Kementerian PPN, Kementerian Pertanian, Sekretariat Kabinet, serta Badan Informasi Geospasial, BPKP, BPPT, dan BPJS Kesehatan.

Ia menekankan pencegahan korupsi adalah pertahanan terbaik untuk memenangkan perang terhadap korupsi.

"Bagi kementerian lembaga atau daerah yang tidak disebutkan di atas. Saya harapkan tetap semangat dan bekerja lebih keras lagi karena waktu kita tinggal 1 tahun untuk mempercepat dan mengejar capaian aksi pencegahan korupsi sampai dengan tahun 2022," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com