Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menkominfo Paparkan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024

Kompas.com - 07/12/2021, 10:40 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, kemajuan teknologi digital saat ini berlangsung akibat adanya permintaan global yang meningkat serta tekanan dari pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, transformasi digital akan menjadi prioritas utama bagi bangsa. Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyusun panduan komprehensif berupa Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Peta jalan tersebut terdiri dari empat pilar sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

“Didukung infrastruktur telekomunikasi yang memadai, bonus demografi, dan kebijakan berwawasan ke depan, Indonesia bertekad untuk mencapai visinya menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada 2024,” ungkap Johnny, dikutip dari kominfo.go.id, Selasa (7/12/2021).

Dia mengatakan itu dalam Pembukaan Simposium Future Telecommunication Technologies yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, Senin (06/12/2021).

Baca juga: Menkominfo Paparkan 3 Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022

Johnny menyebutkan, peta jalan tersebut memiliki beberapa inisiatif. Pertama, peningkatan jaringan 4G di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) melalui penambahan pembangunan BTS dan pemanfaatan Palapa Ring.

“Kami bertujuan untuk memiliki jangkauan 4G di seluruh desa di Indonesia pada tahun 2022, yang 10 tahun lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya,” ujarnya.

Kedua, peluncuran jaringan 5G termasuk fiberisasi yang telah dimulai pada April 2021. Sejak saat itu, jangkauan layanan telah mencapai sembilan kota dan wilayah aglomerasi dengan jaringan 5G yang tersedia untuk layanan komersial.

Ketiga, perluasan akses internet dan penyebaran perangkat pendukung di lokasi-lokasi pelayanan publik.

“Untuk inisiatif ini, kami berencana meluncurkan high-throughput satellite SATRIA-I pada 2023 untuk melayani 150.000 fasilitas umum, termasuk 93.900 sekolah dan 3.700 fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: Sukseskan G20 Indonesia 2022, Kemenkominfo Akan Buat 3 Forum Tematik

Keempat, pemanfaatan digital dividen 112 MHz yang diperoleh dari farming dan refarming spektrum frekuensi radio untuk meningkatkan akses broadband atau internet cepat.

“Target kami adalah untuk sepenuhnya bermigrasi dari analog ke siaran digital pada November 2022 untuk mengakomodasi perkembangan 4G dan 5G pada masa depan,” paparnya.

Kelima, pembangunan Pusat Data Nasional dan Whole-of-Government Cloud. Johnny mengatakan, pemerintah berencana membangun empat Pusat Data Nasional dengan pusat data pertama akan beroperasi pada 2023.

“Pemerintah berkomitmen melakukan transformasi digital ini melalui empat pilar transformasi digital dan seratus inisiatif yang telah dicanangkan untuk mentransformasikan Indonesia sebagai bangsa digital,” tegasnya.

Kolaborasi

Johnny menambahkan, pengembangan teknologi telekomunikasi pada masa depan tidak membutuhkan dukungan infrastruktur digital saja, tapi juga dukungan dan kolaborasi ekosistem.

Baca juga: Kemenkominfo Dorong Keterlibatan Komunitas Media untuk Promosikan Presidensi G20 Indonesia

“Dari sudut pandang regulator memungkinkan pengembangan teknologi telekomunikasi masa depan, termasuk 6G dan komunikasi kuantum, tidak hanya membutuhkan pengembangan infrastruktur digital yang agresif, tetapi juga upaya digital transformatif untuk seluruh ekosistem,” ujarnya.

Terlebih, mengutip laporan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO), transformasi digital telah memunculkan tiga tren perubahan dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Tiga tren tersebut, yakni sentralitas konektivitas dalam kehidupan publik, meningkatnya kesenjangan digital akibat pandemi, dan pergeseran dari network expansion ke network densification.

“Inovasi dalam teknologi telekomunikasi 5G dan seterusnya akan memungkinkan penggunaan praktis teknologi dalam aktivitas manusia sehari-hari pada masa depan,” jelasnya.

Aplikasi, lanjut Johnny, di masa depan teknologi telekomunikasi mencakup dunia fisik-siber yang sepenuhnya menyatu, realitas campuran, teknologi digital untuk manufaktur, sustainable supply chain, dan robot konsumen.

Baca juga: Manfaatkan Momentum Presidensi G20, Menkominfo Ajak Pelaku Industri e-Health Kolaborasi

Guna mewujudkan potensi teknologi digital, dia menyatakan, penting untuk membangun kolaborasi pentaheliks yang komprehensif dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media.

“Di tengah pandemi Covid-19, transformasi digital telah menjadi isu global yang membutuhkan kolaborasi internasional untuk mengatasinya,” katanya.

Politisi Nasdem itu juga mengatakan, Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” dengan tiga agenda prioritas, yaitu Global Health Architecture, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.

“Khusus dalam G20 Digital Economy Working Group (DEWG), Indonesia di bawah Kemenkominfo mengupayakan kerja sama dalam pembahasan tiga isu prioritas, yaitu Konektivitas dan Pemulihan Pasca-Covid-19, Keterampilan Digital dan Literasi Digital, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust,” jelasnya.

Kemajuan era digital

Lebih lanjut, Johnny mengatakan, kemajuan teknologi telekomunikasi di era data-driven ini terus melaju pesat karena aktivitas komunikasi sehari-hari saat ini lebih terhubung secara digital.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Menkominfo Johnny Ajak Masyarakat Jadi Pejuang di Era Digital

Menurutnya, hal itu tercermin dari peningkatan trafik internet global sebesar 30 persen sejak awal pandemi Covid-19 serta peningkatan investasi sektor telekomunikasi dan lalu lintas data.

“Dari data International Telecommunication Union, terdapat peralihan trafik akses perusahaan ke residensial dan dari mobile broadband ke fixed broadband atau Wi-Fi,” sebutnya.

Pertumbuhan tahunan gabungan investasi telekomunikasi atau modal TIK di negara maju juga meningkat dari 0,5 persen pada 2010-2019 menjadi 1,8 persen pada 2019-2020 untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas dan penyebaran infrastruktur 5G dan serat optik.

Untuk kawasan Asia Tenggara, mengutip laporan Google, Temasek dan Bain (2021), Johnny menyebutkan, saat ini negara di kawasan itu telah memasuki "Dekade Digital".

“Dengan 400 juta pengguna internet di kawasan ini, prospek memiliki multiplier effect di sektor digital sangat besar,” katanya.

Baca juga: Ekonomi Digital Tiap Daerah Tidak Merata, Ini Sebabnya

Laporan tersebut juga memperkirakan pergeseran seismik dalam perilaku konsumen dan pedagang dalam mengadopsi media digital.

“Hal itu berpotensi mengakibatkan ekonomi internet berkembang menjadi 1 triliun dollar AS dari Nilai Barang Dagangan Bruto (GMV) pada 2030,” jelasnya.

Johnny menambahkan, kebangkitan ekonomi internet di Indonesia dapat dilihat melalui peningkatan 40 persen rata-rata konsumsi data seluler dalam tiga tahun terakhir.

“Sesuai data Opensignal, mirip dengan Jerman, Indonesia juga mengalami peningkatan kecepatan unduh hingga 40 persen dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi,” tuturnya.

Dia juga menyebutkan, ada kecenderungan permintaan akan konektivitas yang lebih banyak dan teknologi telekomunikasi yang maju meningkat tajam lebih dari sebelumnya.

Baca juga: Pemerintah Resmikan Pusat Industri Digital 4.0, Apa Itu?

“Era 4G telah membawa kita pada inovasi, seperti streaming video sesuai permintaan dan media sosial, sedangkan era 5G dalam masa pertumbuhannya telah membawa inovasi ke internet of things (IoT) untuk meningkatkan produktivitas,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Johnny, era 6G tidak diragukan lagi akan memadukan dunia siber dan dunia fisik melalui kembaran digital yang masif dan konektivitas yang selalu ada.

“Munculnya komputasi kuantum dan komunikasi kuantum juga akan merevolusi cara kita menghitung, mensimulasikan, dan akhirnya menjalani setiap aspek kehidupan kita,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Johnny mengapresasi penyelenggaraan Simposium Teknologi Telekomunikasi Masa Depan ke-5 yang menyoroti semangat kolaborasi dan pertukaran ide.

Menurutnya hal itu perlu dibina dan dilestarikan untuk memungkinkan inovasi.

“Kemenkominfo sebagai pemimpin transformasi digital di Indonesia akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama dengan akademisi, untuk mendorong kita maju menuju Indonesia yang Lebih Terhubung: Lebih Digital, Lebih Sejahtera!” tegasnya.

Baca juga: Wapres Minta Dewan Pengawas Syariah Dapatkan Informasi Baik tentang Digitalisasi Ekonomi

Sebagai informasi, simposium tersebut merupakan kolaborasi Telkom University, Universiti Teknologi Malaysia (UTM), dan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut Rektor Telkom University Adiwijaya, Wakil Rektor UTM Abdul Latif Saleh, Ketua IEEE Indonesia Wahyudi Hasbil, dan Ketua IEEE Communication Society Indonesia Chapter Wiseto Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com