Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2021, 20:37 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim 20.000 masker untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, stok masker tersebut masih bisa ditambah.

“BNPB sudah mengirim 20.000 masker untuk tahap awal, dan jika diperlukan kami sudah siapkan ketersediaannya di logistik kami di Jakarta, bisa kami dorong,” jelas dia dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Waspada, Hujan Ringan-Lebat Berpotensi Terjadi di Sekitar Puncak dan Lereng Semeru

Abdul menegaskan, kebutuhan masker sangat penting untuk masyarakat Kabupaten Lumajang dan Malang yang terkena dampak erupsi.

Saat ini, BNPB tengah fokus mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker.

“Ada mungkin kondisi-kondisi yang membuat kita tidak bisa menjaga jarak dan lain sebagainya, tapi BNPB sudah mendukung ketersediaan hand sanitizer dan masker,” kata Abdul.

Baca juga: Kemenkes Fokus Selamatkan Nyawa Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Abdul menegaskan, masyarakat harus disiplin menggunakan masker tidak hanya untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi pengungsian tapi juga menghindari terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Juga untuk mencegah ISPA karena partikel debu masih sangat tinggi di lokasi kejadian,” imbuh dia.

Pemerintah terus mengabarkan perkembangan penanganan erupsi Gunung Semeru.

BNPB menyatakan, 5.205 orang terdampak erupsi tersebut, 1.300 di antaranya harus mengungsi.

Baca juga: BMKG Sebut Penerbangan Masih Normal, Tak Terganggu Abu Vulkanik Semeru

Di sisi lain, korban meninggal dan luka-luka juga bertambah.

Minggu sore, Abdul menyampaikan bahwa korban meninggal bertambah satu orang sehingga jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru menjadi 14 orang.

Kemudian, jumlah korban luka-luka bertambah sebanyak 15 orang sehingga totalnya menjadi menjadi 56 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Nasional
KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com