Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, stok masker tersebut masih bisa ditambah.
“BNPB sudah mengirim 20.000 masker untuk tahap awal, dan jika diperlukan kami sudah siapkan ketersediaannya di logistik kami di Jakarta, bisa kami dorong,” jelas dia dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/12/2021).
Abdul menegaskan, kebutuhan masker sangat penting untuk masyarakat Kabupaten Lumajang dan Malang yang terkena dampak erupsi.
Saat ini, BNPB tengah fokus mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker.
“Ada mungkin kondisi-kondisi yang membuat kita tidak bisa menjaga jarak dan lain sebagainya, tapi BNPB sudah mendukung ketersediaan hand sanitizer dan masker,” kata Abdul.
Abdul menegaskan, masyarakat harus disiplin menggunakan masker tidak hanya untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi pengungsian tapi juga menghindari terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Juga untuk mencegah ISPA karena partikel debu masih sangat tinggi di lokasi kejadian,” imbuh dia.
Pemerintah terus mengabarkan perkembangan penanganan erupsi Gunung Semeru.
BNPB menyatakan, 5.205 orang terdampak erupsi tersebut, 1.300 di antaranya harus mengungsi.
Di sisi lain, korban meninggal dan luka-luka juga bertambah.
Minggu sore, Abdul menyampaikan bahwa korban meninggal bertambah satu orang sehingga jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru menjadi 14 orang.
Kemudian, jumlah korban luka-luka bertambah sebanyak 15 orang sehingga totalnya menjadi menjadi 56 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/05/20371521/bnpb-kirim-20000-masker-untuk-masyarakat-terdampak-erupsi-gunung-semeru