JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan, varian B.1.1.529 atau varian Omicron memiliki gen yang tidak dapat terdeteksi oleh alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
Ia mengatakan, hal tersebut terjadi karena mutasi spike protein pada Varian Omicron berada di posisi 69-70, sehingga menyebabkan munculnya fenomena S gene target failure (SGTF).
Fenomena SGTF ini, lanjutnya, mengakibatkan gen S pada Varian Omicron tidak terdeteksi alat PCR.
Baca juga: Varian Omicron dengan Cepat Mendominasi Kasus Covid-19 di Afrika Selatan
"Walau ada masalah di gen S tetapi untungnya masih ada gen-gen lain yang masih bisa dideteksi, sehingga secara umum PCR masih dapat berfungsi," kata Tjandra dalam keterangan tertulis, Kamis (2/12/2021).
Tjandra mengatakan, tidak terdeteksinya gen S pada pemeriksaan PCR dapat dijadikan indikasi awal bahwa sampel yang diperiksa adalah Varian Omicron.
Oleh karenanya, kata dia, pemeriksaan sampel dapat dilanjutkan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikan jenis varian.
"Ditemukannya SGTF dapat menjadi semacam bantuan untuk menyaring mana yang prioritas dilakukan WGS, selain kalau ada kasus berat, atau ada klaster, atau ada kasus yang tidak wajar perburukan kliniknya, dan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Tjandra mengatakan, informasi tersebut bisa menjadi perhatian di Indonesia dalam menganalisis hasil PCR.
Baca juga: Cegah Masuknya Omicron, Pemerintah Siapkan 3 Kebijakan Ini
Selain itu, ia meminta agar jumlah pemeriksaan sampel menggunakan metode WGS ditingkatkan.
"Seperti sudah disampaikan terdahulu, penduduk kita kira-kira adalah seperempat penduduk India, jadi kalau India sekarang sudah memeriksa lebih 80 ribu sampel maka seyogyanya kita harusnya dapat juga sudah memeriksa sekitar 20 ribu sampel," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.