KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyambut baik niat International Fund for Agricultural Development (IFAD) mempublikasikan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa ke kancah internasional.
“Kalau dalam konteks itu, namanya gagasan pasti kami ingin sharing ke semua pihak. Makanya akan kami sampaikan ke berbagai pihak,” katanya saat berdiskusi dengan Direktur Kantor Perwakilan IFAD Indonesia Ivan Cossio Cortez di Jakarta, Senin (22/11/2021).
Namun demikian, pria yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan, pihaknya masih berupaya memaksimalkan hasil SDGs Desa, sehingga dapat dicontoh secara utuh negara-negara lain.
“Di sisi lain, saya harus tunjukkan dulu ini konsepnya, ini proses implementasinya, ini barangnya. Supaya apa yang disampaikan tidak hanya jadi angan-angan saja. Sekarang sedang kami persiapkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Gus Halim mengungkapkan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa masih berlangsung di desa seluruh Indonesia.
Baca juga: Gus Halim: Penanganan Stunting Jadi Salah Satu Tujuan Pokok SDGs Desa
Rencananya, hal ini akan dilanjutkan dengan pemetaan desa sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dimiliki.
Dia menyebutkan, setiap tahun pihaknya akan menggelar kompetisi desa-desa dalam hal pencapaian SDGs dengan skor seratus.
“Dengan begitu, kita akan punya peta desa tanpa kemiskinan berapa, desa tanpa kelaparan berapa, capaiannya berapa itu, sampai pada kelembagaan desa dinamis dan budaya desa. Ini juga terkait dengan pelayanan dan lain-lain," jelasnya.
Sebelumnya, Ivan Cossio Cortez memuji gagasan Halim tentang SDGs Desa dan akan menyebarkan gagasan tersebut ke kancah internasional.
"Jika Bapak izinkan, saya bisa mulai share pendekatan (SDGs Desa) ini. Saya bisa bilang bahwa IFAD siap dengan senang hati men-support Bapak,” katanya.
Baca juga: Mengenal Teknologi AWR Kementan yang Bikin IFAD Kagum
Dia menilai, SDGs Desa merupakan ide yang unik dan luar biasa karena mengakomodasi data secara mikro, sehingga dapat mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.
Menurutnya, negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Food and Agriculture (FAO) layak mempelajarinya.
“Kami siap kontak teman-teman PBB dan meyakini bahwa FAO yang memiliki kekuatan analisis dalam bidang ekonomi sangat bisa membantu Bapak," sebutnya.
Ivan membayangkan jika semua desa mempunyai data mereka sendiri untuk merencanakan pembangunannya adalah suatu hal yang fantastis.
“Menurut saya, tidak ada negara lain yang dapat melokalkan SDGs seperti ini dalam SDGs Desa. Menurut saya tidak ada negara lain yang melakukan hal ini," ujarnya.
Baca juga: Lowongan Pendamping Lokal Desa Kemendes PDTT bagi SMA, Ini Infonya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.