Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firli Bahuri: Brimob Garda Terdepan, "Tameng Hidup" Insan KPK

Kompas.com - 15/11/2021, 09:01 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menilai, kehadiran Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai abdi negara, sangat dirasakan serta dibutuhkan masyarakat, termasuk KPK.

Hal itu dia sampaikan dalam memperingati HUT ke-76 Brimob Polri pada Minggu (14/11/2021).

Bagi KPK, ucap Firli, anggota Brimob turut mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi dan menjadi "tameng hidup" dan benteng perlindungan insan KPK saat bertugas.

"Brimob adalah 'tameng hidup', garda terdepan yang melindungi segenap insan KPK saat menjalankan tugas menangani berbagai kasus korupsi, yang tidak tidak dapat dipungkiri memiliki risiko besar bagi keselamatan raga dan jiwa para penggawa pemberantas korupsi," ujar Firli, melalui keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

Baca juga: HUT Ke-76 Brimob, Kapolri: Berikan Dharma Bhakti Terbaik ke Bangsa dan Negara

Firli menyebut, anggota Brimob selalu hadir untuk membantu mengamankan insan KPK saat bertugas di lapangan.

Mulai dari kegiatan penyelidikan, penyidikan, penggeledahan, penangkapan hingga evakuasi tersangka dari TKP ke Gedung Merah Putih.

Menurut dia, kehadiran anggota Brimob itu memberikan rasa aman dan nyaman bagi insan KPK dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi di Tanah Air.

"Kehadiran Brimob terbukti senantiasa meneduhkan susasana atau situasi yang kurang atau tidak kondusif ketika kami hendak membongkar praktik korupsi di berbagai tempat, baik di pusat maupun di daerah," kata dia.

Mantan Kapolda Sumatera Selatan ini menilai, anggota Brimob juga memiliki keahlian serta kemampuan mengubah situasi keruh menjadi tenang, suasana panas menjadi sejuk.

Baca juga: Sejarah Kelahiran Korps Brimob Polri yang Hari Ini Rayakan HUT Ke-76

Bahkan, Brimob dapat menciptakan atmosfer teduh yang membuat insan KPK lebih leluasa dan fokus menguliti kasus korupsi yang sedang ditangani.

"Kita tentunya sering melihat sosok anggota Brimob bersenjata lengkap saat mengawal penyidik KPK di lapangan, khususnya ketika membentengi punggawa pemberantasan korupsi saat masuk ke sarang korupsi," ucap Firli.

Bahkan, lanjut dia, anggota Brimob bukan hanya melindungi atau mengamankan tetapi sering kali ikut membantu pegawai KPK meyakinkan pihak-pihak tertentu yang berkeberatan, mencoba menghalang-halangi atau menghambat proses kerja penanganan kasus korupsi di berbagai tempat dan daerah.

Jika langkah preventif tidak diindahkan, ujar Firli, anggota Brimob dipastikan akan mengambil tindakan tegas yang terukur sesuai undang-undang, hukum dan peraturan.

"Tidak pernah sekalipun saya mendengar anggota Brimob mundur satu langkah, apalagi bubar ketika berhadapan dengan orang yang mengaku atau memang mengenal petinggi Polri, atau 'orang besar' lainnya di republik ini saat diminta untuk melepaskan pengawalan terhadap insan KPK yang tengah bertugas membongkar praktik korupsi," ujar Firli.

Baca juga: Menhan Prabowo Dianugerahi Warga Kehormatan Brimob

Akan tetapi, ucap dia, tidak sedikit laporan dari pegawai KPK di lapangan tentang bagaimana solid, tegas dan tegarnya anggota Brimob saat menjadi "tameng hidup" bagi anggota KPK khususnya yang berada di lapangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com