Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Dorong Pembangunan Kawasan Industri Halal di Gresik

Kompas.com - 10/11/2021, 09:44 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pembangunan kawasan industri halal (KIH) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat menerima audiensi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di kediaman dinas wapres, Jakarta Pusat, Selasa sore (9/11/2021).

"Saya kira kita memang mendorong pertumbuhan KIH. Itu memang program pemerintah dan salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kita," ujar Ma'ruf, dikutip dari siaran pers, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Wapres: Keputusan Komisi Fatwa MUI Beri Solusi Pemerintah dan Umat Islam Selama Pandemi Covid-19

Ma'ruf mengatakan, saat ini salah satu fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan pemerintah adalah memperbanyak KIH.

Banyaknya KIH yang didirikan tersebut juga sebagai salah satu upaya pengembangan industri halal di Tanah Air.

"Meskipun di Jawa Timur sudah ada KIH Safe and Lock Sidoarjo, saya kira tidak apa-apa dikembangkan juga KIH di Gresik," kata dia.

Ma'ruf pun meminta Bupati Gresik untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur untuk melengkapi seluruh persyaratan administratif.

Apabila persyaratan tersebut sudah terpenuhi, kata dia, maka pengajuan bisa diteruskan ke Kementerian Perindustrian untuk memperoleh legalitasnya.

Saat ini, kata dia, terdapat tiga KIH yang telah memperoleh penetapan dari Kementerian Perindustrian.

Ketiganya adalah Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Modern Cikande Industrial Estate di Serang-Banten, dan Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.

"Saya dengar sedang proses juga dua KIH di NTB. Mungkin juga Riau dan Batam sedang dipersiapkan," ucap dia.

Baca juga: Wapres Sebut Bank Syariah Berperan Strategis Jadikan Indonesia Pusat Keuangan Syariah Dunia

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melaporkan, pihaknya akan membangun KIH di lahan seluas 204 hektar di wilayah Kecamatan Sidayu, Manyar, dan Bungah.

Di Manyar, kata dia, terdapat pelabuhan internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal," ujar Fandi.

Rencananya, pembangunan KIH tersebut akan bekerja sama dengan perusahaan Petrokimia dan Semen Gresik.

Nantinya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan memasok produk ke KIH tersebut.

"Nanti targetnya adalah untuk ekspor. Kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara, seperti eskportir sapi dari Brasil," kata dia.

Baca juga: Wapres: Pemerintah Berkomitmen Jadikan Indonesia Pemain Kunci Ekonomi dan Keuangan Syariah

Menurut Fandi, KIH Gresik salah satunya akan dijadikan tempat pengolahan daging sapi mulai dari pemotongan hingga pengemasan. Produk daging sapi tersebut akan diekspor khususnya ke negara-negara muslim.

"Jadi nanti KIH akan mengambil sapi dari Brasil kemudian dipotong dan dipasarkan kembali ke negara-negara tetangga dan Timur Tengah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com