"Tidak boleh mengambil foto atau video supaya jangan ketahuan media. Di Bali, misalnya, kelihatan banyak sekali. Saya mohon kepada pemerintah daerah (pemda) untuk perhatikan ini," ujar Luhut.
Baca juga: Dua Kabupaten Luar Jawa-Bali Berkategori Level 4, Ada Kenaikan Kasus Kematian
Sementara itu, ia mengatakan, di berbagai tempat wisata dan restoran, tidak semua pengunjung diwajibkan melakukan screening PeduliLindungi.
Pihak pengelola restoran atau tempat wisata diklaim sengaja memberlakukan screening terhadap segelintir pengunjung saja. Ini dilakukan untuk menutupi jumlah kapasitas restoran atau tempat wisata agar terlihat tidak penuh.
"Hal ini perlu diwaspadai karena jangan sampai membohongi diri kita sendiri," kata Luhut.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga menemukan lemahnya penerapan prokes di tempat transit atau transportasi.
Baca juga: Wacana Terminal di Rest Area Tol Mulai Bergulir
Luhut mengungkapkan, masih terdapat beberapa rest area yang tidak memaksa pengunjung untuk melakukan scanning melalui PeduliLindungi.
Sebaliknya, imbuh dia, penerapan prokes justru berjalan dengan baik di berbagai pusat kebugaran atau gym.
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Luhut Ungkap Temuan Terkait Penerapan Prokes yang Melemah di Sejumlah Daerah".
Penulis: Fitria Chusna Farisa | Editor: Krisiandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.