Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Siapakah Gubernur yang Bakal Jadi Capres 2024?

Kompas.com - 25/10/2021, 12:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peluang Ganjar dan Puan

Naiknya elektabilitas Ganjar kemungkinan disebabkan oleh masifnya nama Ganjar disebut-sebut di media sosial akibat dinamika internal partai yang menyebut kelompok pendukung Ganjar sebagai celeng. Persepsi yang berkembang, Ganjar adalah korban dari konflik internal partai.

Baca juga: Saat Ada “Celeng” di Barisan “Banteng”…

Memang belakangan ada pergumulan di internal PDI Perjuangan soal Capres ini. Sampai-sampai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melarang kadernya bicara soal "copras-capres".

Ganjar diganjal. Oleh siapa? Oleh para pendukung Puan Maharani. 

Konon PDI Perjuangan berniat memajukan Puan Maharani, sang Putri Mahkota untuk maju di ajang Pilpres nanti. Baliho-baliho Puan marak bertebaran di segala penjuru tanah air.

Jika dikaitkan dengan Perjanjian Batu Tulis 2009 yang pemenuhannya tertunda selama dua kali Pilpres, Puan sebagai Cawapres akan dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai Capres.

Tapi apakah ini akan terjadi? Apakah PDI Perjuangan rela maju hanya dengan Cawapres?

Secara logika elektoral, PDI Perjuangan punya kesempatan mengajukan Capres. Menurut survei, satu-satunya nama dari PDI Perjuangan yang memiliki elektabilitas tinggi hanya Ganjar Pranowo, bukan Puan Maharani. 

Tentu sulit bagi PDI-P untuk tidak memajukan Ganjar di ajang Pilpres. Kecuali elektabilitas Ganjar tiba-tiba terjun bebas di detik-detik terakhir.

Untuk Anies Baswedan dan Ridwan Kamil setali tiga uang alias sama saja. Elektabilitas tinggi keduanya bukan jaminan untuk maju di Pilpres 2024. 

Setidaknya, mulai tahun depan, 2022, Anies akan kehilangan panggung sebagai Gubernur DKI Jakarta. Masa jabatannya habis. Begitu pula dengan Ridwan Kamil yang masa jabatannya juga habis pada 2023. 

Hanya Prabowo Subianto dan Puan Maharani yang masih duduk pada jabatan masing-masing sebagai Menteri Pertahanan dan Ketua DPR hingga Pemilu menjelang. 

Diprediksi, tahun politik sudah akan terjadi pada 2022, dua tahun sebelum tahun T Pemilu. Biasanya, tahun politik dimulai setahun sebelum tahun T Pemilu.

Menarik untuk mencermati kiprah para jagoan survei di bulan-bulan ke depan. Percayalah, akan ada banyak kejutan.

Saya Aiman Witjaksono
Salam!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com