Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta Universitas Tumbuhkan Sistem yang Transparan dan Akuntabel

Kompas.com - 23/10/2021, 07:50 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta universitas menumbuhkan sistem yang transparan dan akuntabel.

Menurut Alex, universitas harus melahirkan calon pemimpin yang memiliki kejujuran dan integritas, agar kasus korupsi tidak makin merajalela.

“Kita ciptakan lingkungan di mana mahasiswa berani bersuara menyampaikan apa yang ia rasakan tidak benar. Harus kita hargai dan buka ruang itu. Tidak perlu kita gampang marah,” terang Alex dalam keterangan tertulis saat memberikan kuliah umum di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/10/2021).

Alex menyebut mestinya pendidikan anti korupsi telah diajarkan pada masyarakat sejak dini.

Baca juga: Mahfud MD: Kampus Undip Benteng Pancasila

Ia mencontohkannya dengan pendidikan di Irlandia, Singapura dan Jepang dimana masa pendidikan awal lebih fokus pada pendidikan karakter.

“Seperti kejujuran, ketertiban, kedesiplinan. Menurut survei, ternyata kunci keberhasilan seseorang itu kejujuran, kerja keras dan disiplin,” ucap dia.

Lebih lanjut Alex menjelaskan bahwa salah satu strategi KPK untuk mencegah korupsi terjadi adalah dengan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan–Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) serta Pemerintah Daerah (Pemda).

Kerjasama itu dilakukan agar pemerintah mengeluarkan aturan tentang pendidikan antikorupsi dalam kurikulum SD hingga SMA.

“Tujuannya agar masyarakat khususnya di tingkat sekolah menerima pendidikan dan nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini,” imbuh dia.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Mahasiswa di Kampus Dididik Pancasila, di Luar Jadi Ekstremis

Diketahui Ketua KPK Firli Bahuri pada Februari lalu menyatakan bahwa salah satu strategi pencegahan korupsi yang akan dilakukan KPK adalah melakukan pencegahan dengan mengedepankan pendidikan.

Ia berpandangan bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk merubah dunia. Maka pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan dipercaya dapat membuat masyarakat tidak ingin melakukan tindakan korupsi.

“Kenapa pula pendidikan masyarakat menjadi penting? Ini kita lakukan supaya masyarakat tidak ingin melakukan korupsi sehingga dengan demikian kita sungguh berharap masyarakat timbul imunitas dan tidak melakukan korupsi,” ucap dia kala itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com