Doli optimistis Partai Golkar dapat membangun konsolidasi bersama partai politik lain dengan adanya kesamaan visi dan misi pada pemilihan umum.
"Pada 2024, Partai Golkar masih sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan siapa pun guna membicarakan pasangan presiden dengan siapa pun, baik tokoh yang disebut di kalangan masyarakat maupun tidak," kata dia.
"Sama siapa pun kami terbuka, apalagi kami pernah sejarah bersama dengan partai-partai di luar Golkar, sangat terbuka, karena dulu kita punya 'platform' yang sama," ujar Doli.
Baca juga: Prabowo Bakal Maju Pilpres 2024, Golkar: Suara Kader Solid untuk Airlangga Hartarto
Sementara itu, Cendekiawan Muslim Azyumardi Azhar, salah satu narasumber seminar tersebut, berpendapat Partai Golkar masih merupakan partai dengan jaringan sosial-politik lebih luas.
Akan tetapi, jaringan ini perlu direvitalisasi karena kelompok yang memiliki jaringan dengan Partai Golkar saat ini memiliki disorientasi sehingga hal ini perlu dikonsolidasikan.
Menurut Azyumardi, secara restoraktif Golkar memerlukan kepemimpinan kharismatik yang dekat dengan berbagai kelompok masyarakat, ini yang diperlukan jika Partai Golkar mau menang pada 2024.
Azyumardi menyarankan agar pemimpin Partai Golkar untuk terus menjalin hubungan dengan berbagai ormas dan masyarakat secara luas.
Selain itu, untuk meningkatkan figur yang akan diusung sebagai Calon Presiden 2024, Partai Golkar harus meningkatkan 'political marketing figur' tersebut.
"Politik marketing-nya luar biasa waktu itu (zaman Akbar Tanjung tahun 2004). Nah ini perlu ditingkatkan lagi (saat ini). Apalagi di zaman media sosial seperti ini, apa saja harus dipasarkan. Politik marketingnya harus mantap. Mungkin enggak perlu buzzer. Mungkin influencer bisa diperlukan," ujar Azyumardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.