JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, hingga September 2021 jumlah anak yatim piatu mencapai 28.000 orang.
"Menurut laporan yang diterima oleh Kementerian Sosial, per September 2021 jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 28.000 anak," kata Ma'ruf dalam acara Khotmil Qu'ran dan Doa Bersama 1.000 Yatim Dhuafa, yang disiarkan secara daring, Sabtu (16/10/2021).
Ma'ruf mengatakan, jumlah anak yatim piatu telah bertambah cukup besar sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di 5 Kabupaten Jateng Diminta Prioritaskan Anak Yatim Piatu
Angka tersebut masih terus diverifikasi bersama dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota.
Pemerintah pun telah menyalurkan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bagi 20.000 anak yatim.
Sesuai data terverifikasi, masing-masing anak mendapatkan dana Rp 200.000 dan Rp 300.000 per bulan selama 12 bulan.
"Namun demikian pemerintah juga menyadari bahwa kebutuhan anak-anak yatim piatu jauh lebih besar dari sekedar bantuan sosial," ujarnya.
"Mereka juga memerlukan dukungan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial," lanjut dia.
Baca juga: Kemensos Usulkan Anggaran Bansos Yatim Piatu Rp 11,64 Triliun, DPR Dukung agar Disetujui Kemenkeu
Selain dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, sebagian anak-anak yatim juga memerlukan perawatan sosial atau pengasuhan.
Kemudian dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, serta dukungan aksesibilitas.
"Sesuai amanat konstitusi kehadiran negara adalah suatu keharusan dalam penanganan masalah sosial, termasuk penyantunan anak yatim," ungkapnya.
Namun dalam kondisi keuangan negara saat ini, hal itu tentunya belum bisa dicukupi pemerintah seutuhnya. Maka dari itu, diperlukan peran zakat dan lembaga amil zakat (LAZ).
"Melalui kontribusi dalam penanganan anak yatim piatu, Yayasan Yatim Mandiri dan berbagai Yayasan serta ormas Islam lainnya telah memberikan contoh yang baik," kata dia
"Bahwa umat Islam memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam memikul sebagian dari beban yang harus ditanggung oleh negara, khususnya dalam penanganan anak yatim," ucap Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.