Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di PON XX Papua, Anggota DPR: Lakukan Mitigasi agar Klaster Tak Membesar

Kompas.com - 11/10/2021, 17:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Rahmad Handoyo menekankan perlunya mitigasi agar penularan Covid-19 dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dapat dikendalikan.

"Paling penting, jangan sampai klaster di PON itu membesar. Segera konsolidasi untuk kita kendalikan. Mitigasi agar klasternya tidak membesar," kata Rahmad saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Rahmad menyarankan, tahap pertama yang perlu dilakukan yakni isolasi para atlet dan oficial yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Airlangga Minta Pemda Tanggung Biaya Karantina Peserta PON XX Papua

Para atlet dan oficial PON, kata Rahmad, tidak diizinkan keluar wilayah Papua sebelum dinyatakan negatif Covid-19.

"Agar penyebaran tidak meluas. Maka sebelum pulang, ini juga harus steril dulu. Enggak boleh pulang dari Papua sebelum dinyatakan negatif," jelasnya.

Langkah mitigasi ini ia yakini mampu mengendalikan penyebaran virus agar tidak meluas hingga ke tempat wilayah di mana atlet dan oficial berasal.

Rahmad mengatakan, konsolidasi secara menyeluruh juga diperlukan mengingat perhelatan PON sudah membuat pergerakan mobilitas tinggi ke Papua.

"Ini kan sudah memunculkan mobilitas tinggi, dari Jawa, Bali ke luar Pulau Jawa menuju PON," imbuh dia.

Baca juga: 83 Kasus Covid-19 di PON XX, Luhut: Tidak Melonjak Signifikan

Atas kasus Covid-19 pada ajang PON XX Papua, Rahmad meminta semua pihak untuk belajar bahwa mobilitas tinggi pasti menyebabkan penyebaran virus Corona.

Oleh karena itu, ia mengimbau semua pihak berhati-hati dalam berkegiatan atau beraktivitas di luar, terutama yang melibatkan banyak orang.

Protokol kesehatan, kata dia, menjadi kunci agar seseorang tidak terpapar virus corona ketika beraktivitas.

"Jangan sampai kita lengah terhadap protokol kesehatan. Kita wajib menggunakan itu. Meski memang sulit kita hindari, zero penularan ketika begitu banyak melibatkan orang," kata Rahmad.

Bahkan olimpiade pun juga ada klaster Covid-19. Paling penting sekarang bagaimana klaster PON itu tidak membesar dan dapat kita kendalikan," tutur dia.

Baca juga: 80 Orang Terpapar Covid-19 Selama PON XX Papua, Luhut: Akan Jadi Pembelajaran

Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 dalam ajang PON XX Papua meningkat setiap harinya, setelah ada penambahan dua kasus pada 9 Oktober 2021 sehingga total atlet dan oficial yang terpapar menjadi 45 orang.

Besoknya, yaitu 10 Oktober 2021, kasus Covid-19 dalam perhelatan olahraga itu terus bertambah menjadi 65 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com