Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pelecehan di KPI Dinilai Perlu Rehabilitasi "Mindset"

Kompas.com - 05/10/2021, 21:52 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual Dalam Negara menilai, terduga pelaku perundungan dan kekerasan seksual di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) butuh rehabilitasi mindset.

Anggota koalisi, Kartoyo menyampaikan, rehabilitasi itu dibutuhkan agar terduga pelaku punya pandangan baru terkait pelecehan seksual.

Ia berharap, rehabilitasi itu bisa membuat terduga pelaku tidak mengulangi kesalahannya lagi.

“Pelaku juga harus dibantu, jangan-jangan ada something yang tidak kita tahu, pelaku harus direhabilitasi perspektifnya,” kata Kartoyo dalam audiensi dengan KPI Pusat di Jakarta Pusat, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: KPI Harap Kasus MS Jadi Pertimbangan DPR Kembali Bahas RUU PKS

Kartoyo mengatakan, rehabilitasi mindset itu dapat dilakukan oleh tim investigasi yang dibentuk KPI dengan melibatkan lembaga dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Tim investigasi, menurut Kartoyo, juga bisa melakukan perlindungan para terduga korban seandainya pihak kepolisian tidak bisa membuktikan atau menuntaskan perkara ini.

“Kalau tidak terbukti, minimal tim bisa melindungi korban, dan biarkan tim ini yang memutuskan,” kata Kartoyo.

Sebab, Kartoyo berpandangan bahwa kasus-kasus pelecehan seksual kerap kali tidak terungkap karena sulitnya pihak kepolisian menemukan bukti.

Selain itu, penyebab tidak tuntasnya kasus pelecehan seksual, kata dia, juga karena sistem hukum di Indonesia juga masih berisi perspektif patriarki.

“Sebab hukum kita masih bersifat patriarki pada kekerasan berbasis gender, maka harus ada keadilan lain,” ucap dia.

Baca juga: DPR Akan Kunker soal RUU PKS, Formappi Nilai Dewan Bermain-main dengan Waktu

Kartoyo juga mendesak agar KPI selalu terbuka dalam upaya penanganan perkara MS agar menjadi contoh untuk lembaga-lembaga lain.

“Bukan untuk mempermalukan KPI tapi untuk memberi contoh pada negara ini bahwa KPI mendukung proses pengungkapan perkara pelecehan seksual,” kata dia. 

Proses hukum dugaan perundungan dan pelecehan seksual di lingkungan KPI masih berjalan.

Saat ini, proses hukumnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

Baca juga: KPI Terbuka jika Keluarga MS Butuh Pendampingan Psikologi

Sementara itu, Komnas HAM melakukan penyelidikan untuk menghasilkan rekomendasi penanganan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com