Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Ungkap Mayoritas Negara ASEAN Kecewa Atas Implementasi Konsensus untuk Myanmar

Kompas.com - 04/10/2021, 19:42 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengungkapkan hasil pertemuannya dengan ASEAN terkait pembahasan implementasi 5 points of consensus terkait konflik di Myanmar.

“Sebagian besar negara anggota menyampaikan kekecewaan terhadap implementasi five points consensus,” kata Retno dalam konferensi pers virtual setelah melakukan pertemuan ASEAN, Senin (4/10/2021).

Retno mengatakan, sebagian negara berpandangan ASEAN tidak boleh bersikap business as usual dalam menghadapi perkembangan terkait kasus Myanmar.

Baca juga: Indonesia Kirim 1 Pesawat Berisi Alkes Bantu Penanganan Covid-19 Myanmar

Dalam pertemuan itu, Menlu Kedua Brunei Darussalam selaku utusan khusus dari 5 poin konsensus menyampaikan masih adanya tantangan dalam menjalankan mandatnya.

Tantangan itu termasuk masalah kunjungan dan akses untuk bertemu dengan semua pihak atau all stakeholders di Myanmar.

Indonesia pun menyampaikan apresiasi atas upaya utusan khusus untuk mendorong pelaksanaan 5 points of consensus.

“Sejak pertemuan ALM (ASEAN Leader's Meeting) 6 bulan lalu di Jakarta, saya sampaikan tidak ada perkembangan signifikan di Myanmar,” imbuh Retno.

Menlu RI juga mengatakan, sudah waktunya para Menlu ASEAN melaporkan situasi ini kepada 9 pemimpin ASEAN.

Baca juga: Militer Myanmar Bertempur Sengit dengan Pemberontak, Warga Satu Kota Melarikan Diri

Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan arahan engagement ASEAN dengan Myanmar terutama terkait pelaksanaan KTT ke-38 dan 39 ASEAN.

Selain itu, Retno juga menyampaikan beberapa artikel dalam Piagam ASEAN yang dapat digunakan untuk memandu bagaimana ASEAN dapat bersikap dalam menangani isu Myanmar ini.

Dalam kesempatan yang sama, Retno menyebut Sekjen ASEAN juga menyampaikan bantuan kemanusiaan berupa peralatan kesehatan senilai 1,1 juta USD telah disampaikan pada Myanmar Red Cross Society (MRSC).

Bantuan tersebut adalah implementasi dari Pledging Conference to Support ASEAN’s Humanitarian Assistance to Myanmar yang diselenggarakan 18 Agustus 2021 lalu.

“MRSC telah mendistribusikan oksigen kepada 4 Rumah Sakit di bulan September dan berbagai alat kesehatan ke 5 rumah sakit,” ungkap Retno.

Baca juga: RI Beri Bantuan 200.000 Dollar AS ke Myanmar untuk Tanggulangi Covid-19

Sekretariat ASEAN dan AHA Centre saat ini juga sedang bekerja sama dengan UNICEF dan UNOCHA untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat Myanmar.

Adapun, pembahasan mengenai implementasi ini dibahas dalam rangkaian pertemuan ASEAN yang digelar Senin (4/9/2021).

Rangkaian itu yakni pertemuan ASEAN Political-Security Community Council (APSC) ke-24, pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-30, dan pertemuan ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com