Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Sebut Ada Ancaman Keamanan Bentuk Baru bagi Negara ASEAN di Masa Pandemi

Kompas.com - 04/10/2021, 19:07 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mendorong pentingnya penguatan ASEAN agar dapat bekerja lebih efektif serta merespons tantangan yang dihadapi saat ini.

Retno menilai, kawasan ASEAN saat ini menghadapi berbagai tantangan yang bersifat kompleks dan multi-dimensional.

“Selain tantangan domestik negara anggota ASEAN, ancaman keamanan terus berkembang dan muncul dalam bentuk baru di masa pandemi ini,” kata Retno dalam konferensi pers di Youtube Mofa Indonesia, Senin (4/10/2021).

Hal ini disampaikan Retno dalam pertemuan ASEAN Political-Security Community Council (APSC) ke-24, pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-30, dan pertemuan ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) yang digelar Senin (4/9/2021) sejak pagi tadi.

Baca juga: Kemenkes: Harga Tes PCR RI Termurah Kedua di ASEAN Setelah Vietnam

Selain itu, Retno juga mengatakan, tantangan lainnya saat ini semua negara ASEAN tengah menghadapi pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap ekonomi dalam dua tahun terakhir.

Lebih lanjut, ia berpandangan, rivalitas kekuatan besar juga terus menajam dan berpotensi membelah kesatuan antara negara-negara anggota ASEAN.

“Dan menambah potensi ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Indo-pasifik,” ungkapnya.

Maka itu, Retno menekankan ASEAN harus terus berkembang dan semakin kuat seiring dengan meningkatnya ancaman dan tantangan yang dihadapi.

Ia juga menyampaikan metode pendekatan business as usual dalam menyikapi situasi kawasan saat ini tidak lagi dapat dilakukan.

“Indonesia memandang bahwa penguatan ASEAN harus segera dilakukan,” ungkap Retno.

Menurut dia, ada tiga hal penting yang harus dilakukan ASEAN. Pertama, menghadapi berbagai tantangan baru yang terus berkembang.

Kedua, melakukan langkah maju dalam merealisasikan komunitas ASEAN yang lebih terintegrasi, dan terakhir merealisasikan visi dan tujuan organisasi ASEAN.

“Terutama untuk memperkuat sentralitas dan persatuan ASEAN, agar mampu mengambil peran aktif dalam membentuk atau menghadapi dinamika di Kawasan,” imbuhnya.

Baca juga: DPR Sahkan RUU Persetujuan ASEAN tentang Perdagangan Elektronik

Retno juga mengatakan, penguatan ASEAN, khususnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika belakangan ini, menjadi fokus dalam intervensi Indonesia pada agenda isu kawasan dan internasional.

Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar High-Level Task Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision juga diberikan mandat untuk bisa membuat ASEAN dapat memperkuat dirinya.

“Upaya ini akan mendukung penyiapan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk implementasi the Post-2025 Vision, pada saat vision ini disepakati oleh negara-negara ASEAN,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com