KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang diversifikasi pengolahan perikanan.
Salah satu upaya meningkatkan kapasitas SDM yang dilakukan Kementerian KP adalah menggelar pelatihan yang difasilitasi Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, melalui pelatihan, pihaknya terus meningkatkan kompetensi SDM untuk mendukung mendukung program prioritas Kementerian KP 2021-2024.
Upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah terkait pembangunan SDM yang menjadi prioritas utama dalam membangun SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Semakin berkembangnya teknologi di bidang pengolahan hasil perikanan, maka masyarakat dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi terkini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Sambut Indonesia Emas 2045, Kementerian KP Siapkan Riset Sosial Ekonomi
Melalui pelatihan tersebut, masyarakat diharapkan dapat terus berinovasi membuat produk-produk diversifikasi olahan yang menarik dan dapat membuat produk yang dapat diterima pasar.
”BRSDM melalui balai-balai riset dan balai-balai pelatihan akan terus mendampingi masyarakat perikanan dengan kegiatan diseminasi pelatihan seta penyuluhan untuk mentransfer ilmu kepada para pelaku utama perikanan," katanya.
Salah satu pelatihan teranyar yang digelar BRSDM adalah Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Bagi Masyarakat di Bandar Lampung, Kamis (30/9/2021) hingga Jumat (1/10/2021).
Kusdiantoro berharap, Kota Bandar Lampung dan kota-kota lainnya dapat berkembang menjadi sentra perikanan yang terintegrasi, terbentuk unit-unit produksi budi daya mulai dari pembenihan ikan, pembesaran, hingga pengolahan hasil perikanan.
Selain itu, pengembangan serupa juga diahrapkan membentuk kampung-kampung budi daya ikan dan kampung-kampung pengolahan ikan, seperti dicanangkan dalam pencapaian program Kementerian KP.
Baca juga: Lindungi RI dari llegal Fishing, Kementerian KP Latih Pengawas Perikanan Pusat dan Daerah
Selain itu, peningkatan kapasitas SDM perikanan di Lampung sangat penting, mengingat konsumsi ikan di provinsi ini sebesar 33,85 kilogram (kg) per kapita, atau masih di bawah rata-rata nasional, yaitu 54 kg per kapita.
Hal tersebut pun masih perlu ditingkatkan lagi karena kandungan gizi ikan sangat relevan untuk mendukung program pencegahan stunting, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Kusdiantoro menyebutkan, dalam hal memerangi stunting, sektor perikanan mempunyai peranan yang sangat strategis.
Sebab, produk hasil perikanan mempunyai berbagai keunggulan nutrisi yang sangat lengkap dan sangat baik bagi tubuh.
Tak hanya itu, potensi produksi perikanan juga sangat besar dan berpeluang besar untuk terus ditingkatkan. Harganya pun relatif terjangkau dan tersedia sepanjang tahun dan tidak perlu mengimpornya.
Baca juga: Pentingnya Nutrisi 1.000 Hari Pertama Anak untuk Cegah Stunting