Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19, Bagaimana Kondisi WNI di Singapura?

Kompas.com - 28/09/2021, 15:44 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan, Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura sangat memahami dan disiplin menjalankan protokol kesehatan saat kasus Covid-19 meningkat tajam di negara tersebut.

"Masyarakat Indonesia di Singapura sangat disiplin, terima kasih, termasuk para pelajarnya mereka tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata Suryo dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (28/9/2021).

Suryo mengatakan, sejauh ini belum ada WNI yang terjangkit Covid-19 pascalonjakan kasus terjadi di negara tersebut. Selain itu, berdasarkan catatan KBRI, ada dua WNI yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 pada saat awal pandemi terjadi.

"Itu pun terjadi pada awal-awal pandemi tahun 2020," ujarnya.

Suryo melanjutkan, selama pandemi Covid-19, KBRI tetap memberikan bantuan berupa obat-obatan dan vitamin kepada WNI khususnya pekerja migran dan mahasiswa.

Baca juga: KBRI Singapura Terima Bantuan Hand Sanitizer dan RNA Test Kit dari Temasek

"Ada 130.000 pekerja migran sedangkan mahasiswa 10.000, mereka lebih bisa mandiri tapi kami menggunakan sosmed untuk mengingatkan teman-teman tetap berhati-hati untuk pergi keluar," ucap dia.

Lebih lanjut, Suryo menambahkan, terkait kondisi pandemi Covid-19 di Singapura, peningkatan kasus terjadi karena transmisi lokal, bukan dari imported case.

Ia mengatakan, sebelumnya pemerintah Singapura menyuarakan ingin hidup berdampingan dengan Covid-19, mengingat vaksinasi sudah mencapai 84 persen.

Namun, lanjutnya, karena Singapura memiliki wilayah yang cukup kecil, aktivitas masyarakat menjadi sempit sehingga masih rawan terjadi penularan.

"Tapi sekali lagi di Singapura ini wilayahnya cukup kecil dan di rumah itu jumlah orang yang tinggal itu cukup padat, banyak orang-orang yang tinggal dengan 1 kamar atau dua kamar sampai 3-4 orang. Ini yang menyebabkan terjadinya penularan ketika ada di rumah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com