Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Covid-19 Tak Mungkin Hilang Total, tapi Kita Bisa Kendalikan Penyebarannya

Kompas.com - 24/09/2021, 11:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 belum dapat diprediksi kapan bisa benar-benar berakhir. Jokowi pun mengingatkan bahwa Covid-19 tidak mungkin hilang secara total.

"Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi secara pasti kapan akan betul-betul berakhir. Covid-19 tidak mungkin hilang secara total," ujar Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada acara Gerakan Nasional Vaksinasi 7 Juta Warga Perkebunan dan Desa-desa Produktif di 17 Provinsi yang digelar relawan Projo, Jumat (24/9/2021).

"Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan penyebaran Covid-19," tegasnya.

Oleh karenanya, lanjut Jokowi, vaksinasi menjadi salah satu cara untuk mengendalikan pandemi.

Dia menuturkan, saat ini vaksinasi Covid-19 digencarkan di berbagai daerah dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat.

Bahkan, dilakukan dengan cara jemput bola mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu atau door to door agar segera dapat divaksin.

Baca juga: Jokowi Ajak Masyarakat Lestarikan Penyu, Populasinya Kian Menurun

Perluasan dan percepatan vaksinasi ini sangat penting kita lakukan agar semakin banyak masyarakat yang divaksin di seluruh Indonesia.

Jokowi menjelaskan, sejak 13 Januari 2021, pemerintah bekerja siang dan malam untuk melakukan vaksinasi secara massal di seluruh penjuru Tanah Air.

"Kita ingin seluruh masyarakat Indonesia terlindungi, para lansia terlindungi, ibu-ibu hamil terlindungi, para penyandang disabilitas terlindungi, sampai anak-anak kita terlindungi dari risiko yang berat," tegasnya.

Meski demikian, Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun sudah divaksin, masyarakat tidak boleh bersenang-senang berlebihan.

"Kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan bersih," tegas Jokowi.

"Protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Adaptasi kebiasaan baru ini adalah kunci penting agar kita bisa melakukan transisi dari pandemi ke endemi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com