Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Minta Perangkat Digital Terkait Fungsi Intelijen Aman dan Tidak Bocor

Kompas.com - 22/09/2021, 13:55 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin meminta seluruh perangkat digital terkait fungsi intelijen aman dan tidak bocor.

Burhanuddin menekankan, pengadaan teknologi informasi di kejaksaan harus sesuai kaidah atau ketentuan yang berlaku.

"Tolong pastikan perangkat digital kejaksaan aman, tidak ada kebocoran," kata Burhanuddin saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Intelijen, dikutip dari siaran pers, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Jaksa Agung Minta Anak Buahnya Optimalisasi Pemberantasan Korupsi

Ia mengingatkan seluruh personel bidang intelijen harus memiliki kesadaran keamanan dan dapat menerapkan sistem pengamanan informasi yang kuat pada sistem perangkat intelijen.

Menurut Burhanuddin, kesiapan sumber daya manusia (SDM) bidang intelijen untuk beradaptasi dengan kecepatan perkembangan teknologi merupakan hal yang penting.

"SDM merupakan kunci dan peran utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas intelijen. Tanpa dukungan SDM yang memiliki kapasitas unggul dan berintegritas, kegiatan intelijen tidak akan berjalan dengan baik," ucapnya.

Burhanuddin mengungkapkan, perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan modus operandi kejahatan.

Kejahatan kerap terjadi dengan memanfaatkan kelemahan teknologi informasi. Hal ini, kata Burhanuddin, telah mengubah pola pengungkapan dan pola pembuktian kejahatan.

Karena itu, aparat penegak hukum harus siap berhadapan dan menggunakan alat bukti atau barang bukti digital untuk mengungkap dan membuktikan suatu kejahatan.

"Bidang intelijen tentunya harus mampu mengembangkan laboratorium digital forensik yang memenuhi standar dan kualifikasi internasional, sehingga keberadaan laboratorium digital forensik kejaksaan benar-benar mampu memberi dukungan, baik dari sisi perangkat, SDM dan legalitasnya," ujarnya.

Baca juga: Jaksa Agung Minta Jaksa Tidak Asal-asalan Lakukan Penuntutan

Selain itu, ada pula ancaman keamanan dan ketertiban serta potensi gangguan terhadap keutuhan NKRI lewat informasi hoaks yang beredar di media sosial.

Menurut Burhanuddin, hal ini disebabkan makin mudahnya masyarakat mengakses berita dari berbagai sumber. Akibatnya, informasi begitu mudah tersebar tanpa tersaring.

"Ini tentunya menjadi tantangan yang sangat berat bagi bidang intelijen khususnya Pusat Penerangan Hukum dalam bersaing untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat yang telah dibanjiri dengan banyak berita yang bersifat hoaks," kata dia.

Burhanuddin pun berharap Bidang Intelejen Kejagung dapat melakukan sinergi tugas dan fungsi dengan instansi intelijen lainnya dalam wadah komunitas intelijen demi mendukung pelaksanaan tugas intelijen negara yang cepat dan tepat.

Selain itu, ia juga meminta jajaran bidang intelijen memahami dinamika perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

"Terutama tren penggunaan konten media sosial di kalangan masyarakat umum serta dampaknya bagi perkembangan masyarakat dari perspektif ideologi, politik, eonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan," kata Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com