Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sebut Hasto Nangis karena Jengkel Dengar Hoax Ia Sakit

Kompas.com - 10/09/2021, 17:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sempat menangis karena jengkel atas beredarnya isu bahwa Megawati jatuh sakit.

Megawati pun berpesan kepada Hasto agar ia tidak bersedih atau jengkel. Menurut Mega, isu tersebut semestinya dianggap sebagai contoh bahwa ada orang yang suka atau tidak suka terhadap dirinya.

"Pak Hasto pun waktu setelah beredar (isunya) datang kepada saya sampai nangis-nangis. Saya bilang kenapa mesti nangis. Orang itu tahu kalau itu tidak benar," kata Megawati dalam acara pembukaan Pendidikan Kader Madya PDI-P, Jumat (10/9/2021).

"(Hasto bilang) 'Saya jengkel banget bu.' Ya kenapa jengkel? Anggap sajalah yang namanya menunjukkan, orang tentunya ada yang suka ada yang tidak suka kepada kita," tutur Megawati.

Baca juga: [HOAKS] Megawati Soekarnoputri Sakit Parah dan Dirawat di RS Pertamina

Megawati pun mengaku bingung karena ada saja orang yang menyebarkan berita bohong mengenai kondisi kesehatan dirinya.

Ia mencontohkan, pagi tadi, sekretaris pribadinya mendapatkan kirimin gambar dari seorang mantan menteri yang menyebutkan bahwa Megawati sedang dalam kondisi kritis.

Megawati mengatakan, sekretarisnya itu sampai diminta untuk tidak menutup-nutupi kondisi kesehatan Mega. Namun, Mega meminta agar hal itu dibiarkan saja.

"Serahkan saja sama Yang Punya (Tuhan). Kalau mereka sendiri mungkin lupa sampai bisa membuat hoaks yang sangat mengarah kepada, kalau menurut saya, sesuatu yang berlebihan," kata Megawati.

Megawati menambahkan, dengan beredarnya isu bahwa ia sedang sakit, Hasto pun sampai meminta agar dirinya tampil di muka publik untuk memastikan kondisinya sehat.

Baca juga: Isu Megawati Dirawat, Sekjen PDI-P: Kami Doakan Mereka yang Fitnah Bertobat


"Jadi memang kata Sekjen, mejeng lah ibu. Ya sudah aku mejeng dah, sekarang saya mejeng dah biar dilihat orang bahwa hal yang disampaikan itu tidak benar sama sekali," ujar Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com