Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPR Sebut 3 Juta Warga Masih Buta Aksara, Minta Pemerintah Tuntaskan

Kompas.com - 07/09/2021, 15:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendorong Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim agar berkomitmen melakukan percepatan penuntasan buta aksara di Indonesia sesuai target yang ditetapkan.

Pasalnya, ia melihat bahwa hingga kini tiga juta penduduk Indonesia masih buta aksara, dan sebagian wilayah memiliki persentase buta aksara di atas rata-rata nasional.

"Saya mendorong Kemendikbud-Ristek segera memperbaiki strategi dan sistem pembelajaran, termasuk literasi, serta berupaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya literasi sejak dini agar kesetaraan akses pendidikan semakin terjangkau," kata Muhaimin dalam keterangannya, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Perjuangan Telma di Pedalaman Papua demi Tuntaskan Buta Aksara

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, target capaian angka melek aksara oleh Kemendikbud-Ristek untuk usia 15-59 tahun di atas 98 persen.

Namun, hingga kini sejumlah wilayah masih memiliki persentase buta aksara di atas rata-rata nasional, yakni Papua 22,03 persen, Nusa Tenggara Barat 7,52 persen, Sulawesi Barat 4,46 persen, Nusa Tenggara Timur 4,24 persen, Kalimantan Barat 3,54 persen, Jawa Timur 3,21 persen, Sulawesi Tenggara 2,47 persen, Jawa Tengah 2,03 persen, dan Papua Barat 1,77 persen.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu meminta Kemendikbud-Ristek berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) berupaya memberantas buta aksara di Indonesia dengan cara meningkatkan literasi pada daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat daerah-daerah itu sulit dijangkau terutama di masa pandemi Covid-19.

"Kemendikbudristek harus mengoptimalkan program pendidikan keaksaraan, yaitu program pendidikan dasar yang bertujuan untuk mengubah buta aksara menjadi melek aksara," tutur Cak Imin.

Selain itu, Cak Imin juga menyoroti sejumlah program yang dinilainya mampu menumbuhkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dalam menuntaskan buta aksara.

Pertama, program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berusaha dan mencari informasi lewat koran atau buku guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan.

Kedua, program Multikeaksaraan yang berorientasi pada profesi, keahlian dan pekerjaan, budaya, sosial dan politik, kesehatan dan olahraga, dan pengetahuan teknologi.

"Kemendikbudristek harus berkomitmen melakukan penuntasan buta aksara dengan membuka dan memperluas peluang bagi masyarakat untuk bisa menempuh pendidikan kesetaraan, seperti Paket A (Sekolah Dasar/SD) Paket B (Sekolah Menengah Pertama/SMP), atau Paket C (Sekolah Menengah Atas/SMA)," kata dia.

Lebih lanjut, Cak Imin juga mendorong Kemendikbud-Ristek melalui Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) untuk berupaya memastikan seluruh anak bangsa mendapat hak pendidikan sejak dini.

Menurutnya, hal ini penting didorong mengingat pengenalan aksara, seperti huruf dan angka sangat bermanfaat dalam melakukan komunikasi di kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

"Menurut saya Kemendikbudristek perlu bersama Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendata jumlah anak-anak di seluruh Indonesia sehingga dapat disinkronisasikan dengan jumlah anak yang seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah," ujarnya.

Cak Imin juga meminta Kemendikbud-Ristek melakukan pemutakhiran data buta aksara agar valid dan sesuai dengan kondisi terkini sehingga upaya untuk mencapai jumlah melek aksara sesuai target dapat dilakukan tepat sasaran.

Kemudian, dia menyoroti kondisi masyarakat di daerah komunitas adat terpencil yang juga rentan buta aksara.

Untuk itu, Cak Imin meminta Kemendikbud-Ristek meningkatkan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran keaksaraan dengan fokus utama pada daerah yang memiliki persentase buta aksara masih tinggi.

Baca juga: 2,9 Juta Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara, Terbanyak di Papua

"Mengoptimalkan program-program keaksaraan dengan memperhatikan kondisi daerah dan kearifan budaya lokal, seperti program Keaksaraan Dasar bagi Komunitas Adat Terpencil/Khusus yang bisa dilakukan dengan metode ‘jemput bola’," saran dia.

Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbud-Ristek Jumeri mengungkapkan, hampir 3 juta masyarakat Indonesia masih buta huruf.

Hal tersebut disampaikan Jumeri dalam Taklinat Media memperingati Hari Aksara Internasional ke-56 melalui virtual, Sabtu (4/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com