Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Masa Krisis Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Potensi Gelombang Ketiga

Kompas.com - 06/09/2021, 12:02 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman mengingatkan masyarakat bahwa masa krisis Covid-19 di Tanah Air belum berakhir, meski kasus Covid-19 di tingkat nasional sudah mengalami penurunan.

Dicky mengatakan, data penurunan kasus Covid-19 tersebut tidak mewakili seluruh daerah.

Sebab, menurut dia, pelaksanaan pemeriksaan atau testing di beberapa daerah masih rendah, khususnya daerah di luar Jawa-Bali.

"Selama ini testing yang mendominasi, 3T yang mendominasi hanya Jabodetabek, ketika Jabodetabek membaik yang lain ikut membaik nasional ikut membaik," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Kemenkes: Testing Rate Covid-19 Meningkat 3 Kali Lipat dari Standar WHO

Dicky juga mengatakan, dari data yang diterimanya, positivity rate di 18 provinsi masih lebih dari 20 persen.

Kemudian, terdapat lima provinsi yang belum melaksanakan testing berdasarkan saran WHO yaitu lebih dari 1 orang per 1.000 penduduk per minggu.

Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di luar Jawa-Bali di atas 50 persen.

"Dan ini mengindikasikan masa krisis ini belum berakhir di Jawa-Bali dan Madura karena beranjak ke perdesaan, di luar Jawa masih meningkat belum mengalami masa puncak," ujarnya

Baca juga: Epidemiolog: Selama Pandemi Covid-19 Masih Ada, PPKM Akan Tetap Ada

Berdasarkan hal tersebut, Dicky mengatakan, Indonesia berpotensi mengalami gelombang ketiga akibat kontribusi kasus Covid-19 dari daerah-daerah lain dan munculnya varian baru virus corona.

"Nah ini yang harus dipahami, dan potensi ledakan bisa terjadi di Jawa-Bali bali juga karena kalau bicara seberapa banyak orang yang masih rawan, masih rawan banyak sekali, dan dari bicara varia baru Delta, Lambda dan Mu," ucapnya.

Lebih lanjut, Dicky menyarankan agar pemerintah memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya pengendalian pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemenkes: Varian Corona Mu Belum Terdeteksi di Indonesia

Menurut Dicky, PPKM dapat mengatur akitivitas masyarakat secara terukur dan bertahap sehingga dapat terhindar dari perburukan Covid-19.

"Ini yang harus dipahami masyarakat, aktivitas kan diperbolehkan, bahkan longgar saya melihatnya, jadi masing-masing bisa mengukur diri aktivitasnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com