Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Surat untuk Tuhan dan Polisi Indonesia

Kompas.com - 05/09/2021, 18:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUATU ketika di sebuah sekolah dasar, untuk melatih kebiasaan menulis dan menggunakan jasa pos, seorang guru meminta murid-muridnya di kelas 3 untuk mengerjakan tugas.

Setiap anak diberi tugas menulis surat dan bebas ditujukan kepada siapa saja. Boleh ke ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, kerabat atau teman.

Mereka diajari cara menempel perangko, menulis alamat surat yang dituju, dan alamat pengirim. Semua murid diminta menulis alamat sekolahnya sebagai alamat pengiriman.

Para murid mengerjakan tugas dengan serius. Suasana kelas hening. Surat yang sudah selesai ditulis lengkap dengan perangko dan alamat dikumpulkan di meja guru. 

Semua surat yang terkumpul dibawa guru ke kantor pos. Pegawai kantor pos dengan cepat memisahkan dan mengklasifikasikan surat-surat yang masuk. 

Ada satu surat yang tidak jelas alamat tujuannya. Pegawai kantor pos melaporkan surat itu kepada kepala kantor pos.

Kepala kantor pos yang hampir menghabiskan sebagian besar umurnya sebagai pegawai pos juga heran dengan surat “aneh” ini. Baru kali ini dia menemui surat yang janggal.

Dalam surat tertera, ”Kepada Yth Tuhan di Tempat” tanpa disertai alamat.

Akhirnya, kepala kantor pos memutuskan untuk menyerahkan surat itu ke kantor polisi terdekat. Harapannya, polisi bisa menyelidiki alamat pengiriman surat itu. 

Polisi jaga yang menerima surat tersebut awalnya mengira bisa dengan mudah mencari alamat Tuhan. Ternyata sungguh tidak mudah. Polisi jaga menyerah. Ia pun melaporkan kasus alamat yang pelik ini kepada komandannya. 

Menerima surat itu, komandan polisi ikut pusing. Sepanjang kariernya sebagai polisi, baru kali ini ia mendapat kasus yang demikian sulit dipecahkan. 

Mencari penjahat kambuhan atau mengungkap kasus pembunuhan ternyata lebih mudah daripada mencari alamat Tuhan.

Pusing karena tak dapat menemukan alamat Tuhan, Sang Komandan memerintahkan salah satu anak buahnya untuk membuka surat itu.  

Tulisan tangan surat itu demikian rapi. Isinya,

Tuhan
Dengan surat ini, saya berharap kiranya Tuhan bisa mengirim kepada saya uang Rp 200.000.

Orang tua saya miskin dan kemarin keduanya terkena Corona. Saya belum pernah lihat uang banyak.

Kabulkan doa saya agar orang tua saya mendapat pekerjaan kembali. Ayah bekerja sebagai ojek online dan Ibu saya pencuci baju.

Selamatkan kami semua dari pandemi. Saya tunggu kiriman uangnya.

Terima kasih Tuhan

Narwati

Hening. Semua polisi yang berada di ruangan begitu terharu mendengar isi surat itu. Mata komandan terlihat memerah. 

Tergerak oleh surat tersebut, komandan memerintahkan anak buahnya untuk patungan mengumpulkang uang. Karena tanggal tua, ada yang memberi Rp 2 ribu; ada yang Rp 3 ribu; paling tinggi adalah Si Komandan, Rp 50 ribu. Uang yang terkumpul hanya Rp 175 ribu.

Surat balasan dari “Tuhan” bersama uang Rp 175 ribu itu diantarkan polisi ke sekolah.

Guru yang memberi tugas memanggil Narwati, murid yang menuliskan surat kepada Tuhan. Narwati begitu gembira karena mendapat balasan surat dari Tuhan. Ketika membuka sampul surat dan menghitung isi uangnya, dia begitu kecewa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com