Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Akui Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan Salah Satu yang Paling Berat

Kompas.com - 02/09/2021, 11:36 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menceritakan secara runut bagaimana proses evakuasi 26 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan ke Tanah Air pada 20 Agustus 2021.

Diakuinya, proses evakuasi tersebut tidak dilakukan dengan mudah dan membutuhkan kerja sama dari sejumlah pihak baik di dalam maupun luar negeri.

"Ibu bapak, evakuasi ini merupakan salah satu evakuasi yang paling berat, yang sangat kompleks dan memerlukan perhitungan yang sangat masak," kata Retno dalam rapat kerja Menlu dengan Komisi I DPR, Kamis (2/9/2021).

Retno mengaku bersyukur, proses evakuasi tersebut akhirnya berjalan lancar hingga 26 WNI tiba di Indonesia pada 21 Agustus, dan sudah kembali ke keluarga masing-masing pada 28 Agustus 2021 usai menjalani karantina.

Retno mengungkapkan, Indonesia tidak hanya melakukan evakuasi terhadap WNI melainkan ada 5 Warga Negara (WN) Filipina dan 2 WN Afghanistan yang ikut serta dalam penerbangan 20 Agustus.

Baca juga: Kisah Penerbang yang Evakuasi WNI dari Afghanistan: Perasaan Saya Campur Aduk

Ada dua hal yang dipertimbangkan dengan matang oleh Indonesia dalam proses evakuasi tersebut.

"Pertama, keselamatan para evacuee, dari titik KBRI menuju Bandara. Kedua, memperoleh izin landing dan memastikan para evacuee dapat masuk pesawat dengan selamat," ucap Retno.

Ia menjelaskan pertimbangan yang pertama yaitu keselamatan para evacuee atau WN baik WNI maupun WNA yang dievakuasi.

Menurut Retno, diketahui bahwa wilayah di luar bandara Kabul saat itu telah dikuasai oleh Taliban.

Oleh karena itu, Indonesia, kata dia, telah meminta jaminan keamanan kepada Taliban agar proses evakuasi berjalan lancar.

"Dari sejak awal persiapan evakuasi, kita telah meminta jaminan keamanan kepada Taliban dan jaminan keamanan tersebut diberikan," tutur dia.

Kemudian, pertimbangan yang kedua yaitu soal memperoleh izin landing dan memastikan para evacuee dapat masuk pesawat dengan selamat.

Baca juga: Cerita Penerbang yang Evakuasi WNI dari Afghanistan: Siapkan 3 Skenario Terburuk

Retno menjelaskan, dalam pertimbangan tersebut, Indonesia lebih banyak berurusan dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan negara-negara anggotanya.

"Karena pemberian izin dan pengelolaan bandara militer, semuanya dikelola oleh NATO," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dalam proses evakuasi itu, Indonesia menggunakan semua asset diplomasi guna memastikan keselamatan dan keamanan WNI dan evacuee lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com