Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Kemesraan dengan PDI-P Harus Dikuatkan, tapi Waspada Juga

Kompas.com - 28/08/2021, 17:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, hubungan harmonis antara partainya dengan PDI-P harus terus dikuatkan.

Namun, belajar dari pengalaman sebelumnya, pihaknya tetap waspada dengan perkembangan selanjutnya.

"Kemesraan ini ditunjukkan, tapi kan tetap kemesraan ini harus dikuatkan terus. Mesra tapi waspada juga," ujar Ferry dalam diskusi virtual yang membahas arah koalisi pemerintah, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Prabowo: Kepemimpinan Pak Jokowi Efektif, Tak Perlu Hiraukan Suara yang Perkeruh Keadaan

"Dinamikanya itu pada 2009 bareng, pada 2014 dan 2019 berseberangan, dan sekarang bareng lagi. Kemesraan itu harus disertai dengan kewaspadaan," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Gerindra merupakan salah satu partai yang diundang Jokowi dalam pertemuan bersama enam partai lainnya dalam koalisi pemerintah.

Dalam pertemuan yang digelar pada 25 Agustus 2021 di Istana Negara itu, Gerindra diwakili oleh Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani.

Ferry melanjutkan, dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Timur pada 24 Agustus 2021, Presiden Jokowi tampak didampingi Prabowo Subianto.

Baca juga: Prabowo Puji Jokowi karena Tangani Covid-19 dengan Baik

Namun, menurutnya, saat itu Prabowo sedang bertugas sebagai Menteri Pertahanan. Di hari yang sama, ada pertemuan antara PDI-P dan Gerindra di Jakarta.

"Itu kemudian banyak pihak yang mengaitkan ada apa sebenarnya. Ini penting untuk kami sampaikan bahwa pertemuan Gerindra dengan PDI-P waktu itu, pertama, memberikan sinyal kemesraan dua partai mengingat dinamika politik Gerindra PDI-P ini kan 2009 bareng, 2014 dan 2019 tidak bareng, kemudian sekarang kita bareng lagi," jelasnya.

"Menurut saya ini memang sebuah pertemuan yang ingin memperlihatkan bahwa PDI-P dan Gerindra meskipun pernah bareng dan berbeda, ada banyak hal yang sama antara PDI-P dan Gerindra," lanjut Ferry.

Baca juga: Nasihati Jokowi soal Pandemi, Megawati: Bapak yang Tegar...

Menurutnya, dalam pertemuan itu dibahas tentang penanganan Covid-19, vaksinasi, dan permasalahan ekonomi.

Selain itu, dibicarakan soal kerja sama kedua parpol setelah pandemi.

"Sekilas juga dibicarakan tentang setelah pandemi berakhir ada kerja sama penguatan ideologi untuk mengurangi ekses atau bisa membuat stabilitas di dalam negeri mengingat politik juga mau tidak mau harus mengantisipasinya," tambah Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com