Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dapat 23 Ambulans dari Kementerian BUMN, Kepala BP2MI: Kado Istimewa untuk Pekerja Migran

Kompas.com - 23/08/2021, 18:17 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku bersyukur atas bantuan 23 unit ambulans dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang disalurkan PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) (Persero), Senin (23/8/2021).

Sebab, kata dia, selama ini para pekerja migran Indonesia (PMI) yang sakit atau meninggal selalu dipulangkan menggunakan ambulans yang disewa atau dikontrak BP2MI.

“Ini adalah kado istimewa bagi para PMI di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI),” tutur dia melalui keterangan tertulis resmi, dikutip Kompas.com, Senin.

Ia menerangkan, pada tahap pertama penyerahan ambulans, terdapat empat unit dari 23 unit yang diserahkan. Semuanya akan diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kepala BP2MI: Negara Harus Menghargai Peran Pekerja Migran Indonesia

“Kami merasa berdosa karena belum dapat melayani PMI dengan baik. Hari ini adalah bukti bahwa negara hadir tidak hanya untuk PMI, tetapi juga keluarganya,” ujar Benny.

Dalam agenda serah terima yang berlokasi di Aula K H Abdurrahman Wahid BP2MI, Jakarta, tersebut, ia tidak lupa berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri BUMN, serta Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris Utama Taspen.

“Saya mewakili 4,2 juta PMI yang tercatat resmi dan lima juta PMI yang belum tercatat resmi, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Menteri BUMN, Dirut Taspen, serta Komisaris Utama Taspen. Semua PMI di sini mendapatkan perlakuan sama,” jelasnya.

Adapun empat ambulans yang sudah diterima, kata Benny, langsung didistribusikan ke sejumlah tempat, yakni Bandara Soekarno-Hatta satu unit serta masing-masing satu unit untuk tiga wilayah kantong PMI, yaitu UPT BP2MI yang ada di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: BP2MI Gandeng BNI dan Jasindo untuk Permudah Keberangkatan Pekerja Migran Indonesia

Tidak ketinggalan, ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya, Erick merupakan satu-satunya pejabat tinggi yang pernah menyatakan diri sebagai mantan PMI.

“Masyarakat sebelumnya memiliki perspektif negatif terhadap PMI dan menganggap mereka sebagai sumber masalah. Kini hal itu berubah setelah seorang pejabat tinggi menyatakan dirinya sebagai mantan PMI,” kata Benny.

Penting diketahui, baik Benny dan Erick sebelumnya pernah bekerja sama dalam kebijakan pembebasan biaya PMI melalui skema kartu tanda anggota (KTA) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Nasional Indonesia (BNI).

Merespons ucapan Benny, Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan, pihaknya mendukung penuh program yang dijalankan BP2MI.

Baca juga: BP2MI Protes, Beberkan Perlakuan Imigrasi Malaysia yang Sita Barang TKI

“Terkait program KTA dan KUR BNI, kami membuka alternatif jalan sebagai solusi agar calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tidak terjebak oleh para lintah darat. Kami akan memastikan aksesnya transparan dan mudah,” kata Erick.

Lebih lanjut, Erick berujar bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan saat ini adalah kesehatan. Hal inilah yang mendasari pihaknya menghubungi Taspen untuk memberikan layanan ambulans kepada para PMI dan keluarga.

“Ketika Pak Benny mengatakan bahwa BP2MI memerlukan ambulans di 23 titik, saya langsung mengamini. Kementerian BUMN terus memastikan agar dekat dengan masyarakat,” ujar dia.

Sementara itu, Dirut Taspen A N S Kosasih menyampaikan rasa bangganya akan penyerahan ambulans yang dilakukan pada Agustus 2021, tidak lama setelah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI.

“Kolaborasi yang baik ini semata-mata untuk para PMI. Selain itu juga sejalan dengan berbagai program yang dijalankan Taspen, seperti penanganan Covid-19 dan vaksinasi,” ucapnya.

Baca juga: TKW Sulikah Dipukuli dan Tak Dibayar Gajinya, Ini Langkah BP2MI Madiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com