Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Elite Parpol yang Terbuai Hasil Survei, Surya Paloh: Orientasinya Hanyalah Kekuasaan

Kompas.com - 23/08/2021, 17:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyindir elite partai politik yang justru sibuk memperhatikan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga beberapa waktu belakangan.

Menurut dia, elite parpol yang sibuk memperhatikan hasil survei, hanya memiliki orientasi berkuasa, alih-alih memiliki perhatian terhadap kepentingan bangsa dan negara.

"Terlalu sibuk kita terbuai, dengan values yang diberikan hasil-hasil lembaga survei. Artinya, pendekatannya hanya pendekatan apa hasil survei nanti, untuk apa semuanya ini? Jawabannya sederhana, orientasi (elite partai) semata-mata adalah kekuasaan," kata Paloh dalam acara dialog kebangsaan Ketua Umum Partai Nasdem memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).

Paloh mengaku khawatir, apabila orientasi elite partai hanya semata demi kekuasaan, maka akan sulit bagi bangsa Indonesia mencapai masa emas yang digadang-gadang terjadi pada tahun 2045.

Untuk itu, dia mengajak seluruh elite partai politik agar merenungkan apa yang menjadi tujuan pendirian partai politik.

Baca juga: Surya Paloh Nilai Demokrasi Bukan Tujuan, tapi Alat untuk Mencapai Cita-cita Bangsa

Menurut dia, tujuan pendirian partai politik seharusnya berorientasi pada pemikiran bangsa ke depan dalam memberikan pelajaran politik kepada masyarakat dan bukan untuk kekuasaan.

"Ada proses hantaran yang harus terus menerus kita lakukan. Ada proses edukasi yang harus terus kita lakukan. Pendidikan politik harus terus berlanjut. Dan di situlah peran institusi-institusi resmi. Harus bisa memberikan peran sebagaimana mestinya, khususnya partai politik," jelasnya.

Ia menambahkan, elite partai politik juga harus memiliki kewibawaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebab, menurut dia, elite politik kini menentukan arah perjalanan kehidupan kebangsaan ke depannya.

"Ketika kewibawaan institusi lembaga hilang, maka masyarakat kita tidak memiliki panutan yang baik. Ketika mereka kehilangan kepercayaan, mereka semakin mengental semangat pragmatismenya," nilai Paloh.

Lebih lanjut, Paloh mengatakan bahwa pemimpin partai politik juga harus mengedepankan keteladanan.

Baca juga: Surya Paloh: Kalau Tak Punya Budaya Malu, 100 KPK Pun Tak Akan Berefek Berantas Korupsi

Hal keteladanan tersebut, kata dia, dapat dilihat dari attitude atau tingkah laku ketua umum partai politik.

Tingkah laku elite parpol menurut Paloh juga menentukan persepsi masyarakat terhadap partai politik tersebut.

"Attitude yang ada dari karakter institusi partai politik itu sendiri dan modal utama yang dimiliki partai politik saat ini adalah keteladanan. Harus dikedepankan oleh pemimpin-pemimpin partai politik itu sendiri," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com