JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai, budaya malu harus dihadirkan dalam bangsa Indonesia sebagai upaya memberantas korupsi.
Sebab, menurut dia, pendirian lembaga serupa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lebih banyak bahkan tak akan ada artinya tanpa budaya malu.
"Kalau kita tidak mengenal budaya malu, jangankan 1 KPK, 100 KPK, tidak akan memberikan daya efektivitas apa pun dalam upaya pemberantasan korupsi di negeri ini," kata Paloh dalam acara dialog kebangsaan Ketua Umum Partai Nasdem memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).
Baca juga: 214 Napi Korupsi Terima Remisi, Bagaimana Aturannya?
Paloh mengatakan, budaya malu harus dihadirkan dalam interaksi sosial kehidupan masyarakat sehari-hari.
Untuk itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar membangun kesadaran budaya malu melakukan korupsi yang dimulai dari pendidikan keluarga hingga pendidikan formal.
"Harus bangun kesadaran masyarakat kita itu sendiri. Harus kita lakukan, dimulai dari mana pun, pendidikan keluarga, pendidikan formal, dengan menjadi interaksi sosial masyarakat keseharian. Menimbulkan satu budaya asas kepantasan tidak boleh untuk tercerai," kata dia.
Menurut Paloh, tidak ada negara yang terbebas dari budaya korupsi. Ia pun menilai, budaya korupsi merupakan masalah besar maupun kecil di negara mana pun.
Oleh karena itu, kata Paloh, hal yang dibutuhkan suatu negara, termasuk Indonesia dalam memberantas korupsi adalah menghadirkan budaya malu.
Kendati demikian, Paloh juga mengapresiasi kehadiran KPK di Indonesia sebagai satu-satunya lembaga pemberantas korupsi.
"Sejujurnya, saya katakan, KPK cukup agresif dalam melakukan tugas-tugasnya. Nah, ini perlu kita apresiasi, perlu kita jaga upaya pemberantasan korupsi harus kita laksanakan," kata dia.
Baca juga: Remisi untuk Djoko Tjandra Dinilai Membuat Orang Tak Takut Korupsi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.