Dalam rangka mempercepat vaksinasi, Presiden Joko Widodo mendesak agar setiap vaksin Covid-19 yang ada di daerah langsung didistribusikan kepada masyarakat.
Ia kembali meminta kepala daerah segera menghabiskan stok vaksin Covid-19.
"Saya minta seluruh bupati, wali kota, kalau vaksin datang langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).
Mneurut Jokowi, vaksin yang tiba ke Tanah Air pada Agustus ini mencapai 72 juta dosis. Kemudian, pada bulan depan diperkirakan yang datang mencapai 70 juta dosis.
Baca juga: Cerita Jokowi yang Tak Menduga Kasus di Kudus Jadi Awal Lonjakan Covid-19
Ia mengatakan, jumlah tersebut bukan angka yang kecil, mengingat vaksin yang datang biasanya hanya berjumlah 8-10 juta dalam satu bulan.
Bahkan, sebelumnya, butuh waktu 7 bulan untuk mendapat 68 juta dosis vaksin.
"Ini 72, 70 (juta), sehingga cepat habiskan. Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage, bapak ibu semuanya. Segera dihabiskan," ujar dia.
Tiga kunci penanganan pandemi
Jokowi menyampaikan, ada tiga kunci penanganan pandemi Covid-19. Pertama, upaya mempercepat vaksinasi.
Kedua, memindahkan pasien yang isolasi mandiri ke fasilitas isolasi terpusat.
Jokowi menduga, tingginya angka kematian akibat Covid-19 disebabkan karena pasien terlambat mendapat perawatan di fasilitas isolasi terpusat atau rumah sakit.
"Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran," ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta pangdam, kapolda, dan kapolres di Jawa Timur dapat membantu menyelesaikan ketersediaan lokasi isoter.
Baca juga: Menlu: Vaksinasi Covid-19 Dapat Kurangi Kasus Rawat Inap dan Kematian
Ketiga, memastikan suplai obat tidak terlambat.
Ia menyampaikan, jika ada pasien yang masuk ke fasilitas isolasi terpusat maka obat harus segera diberikan.
"Tiga ini kalau kita kerjakan insya Allah akan semakin turun kasus-kasus yang ada di provinsi Jawa Timur," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.