Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Kita Peringati Kemerdekaan dengan Prihatin karena Pandemi

Kompas.com - 17/08/2021, 12:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia yang berusia ke-76 tahun ini diperingati dalam suasana prihatin.

Sebab, hingga saat ini pandemi virus corona di Tanah Air belum juga berakhir

"Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan sekaligus kita juga tentu prihatin akan musibah pandemi yang tentu semua di dunia prihatin karena hal tersebut," kata Kalla dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Pesan Kemerdekaan SBY: Mencapai Indonesia Gemilang Tak Ada Jalan Pintas

Kendati demikian, Kalla percaya bahwa Indonesia merupakan bangsa yang tangguh. Meski tengah dirundung pandemi, ia yakin RI mampu mengatasi.

Dengan visi dan pengetahuan, Kalla percaya pemerintah dan masyarakat Indonesia maupun dunia bisa bersama-sama mengatasi krisis akibat pandemi.

"Di samping kita tentu mengucapkan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita juga prihatin, dan kita tentu juga yakin akan upaya sehingga kita dapat keluar daripada masalah-masalah," ucap Kalla.

"Sehingga kita dapat membawa negeri ini nanti ke 100 tahun dalam situasi yang jauh lebih baik," tuturnya.

Baca juga: HUT Ke-76 RI, Boediono Ingatkan Ancaman Kedaulatan, Serangan secara Digital

Adapun upacara peringatan HUT ke-76 RI yang digelar di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2021) disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Upacara hanya dihadiri undangan terbatas. Peserta dan masyarakat umum lainnya dapat mengikuti upacara secara virtual.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (16/8/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 17.384 kasus baru Covid-19 dalam waktu 24 jam.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 3.871.738 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com