Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Tersangka Teroris JI di Jabar, Polisi Sita 1.540 Celengan Kotak Amal

Kompas.com - 16/08/2021, 16:19 WIB
Tsarina Maharani,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menyita barang bukti berupa 1.540 celengan kotak amal bertuliskan "Syam Organizer" dari rumah seorang tersangka teroris, RH, di Jawa Barat, Minggu (15/8/2021).

RH merupakan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap bersama empat tersangka lainnya dalam operasi yang dilakukan Densus 88 sepanjang 12-15 Agustus 2021.

"Barang bukti yang diamankan selain ponsel, beberapa buku tabungan, buku-buku catatan, juga 1.540 celengan kotak amal," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumut dan Jateng

Ramadhan menjelaskan, dalam jaringan JI, RH berperan sebagai ketua dan penanggung jawab dari program-program yang dijalankan organisasi untuk meningkatkan perekonomian para anggota.

Caranya, yaitu melalui penggalangan dana. Tujuannya, untuk menarik simpati masyarakat lewat program kemanusiaan.

Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kecurigaan aparat dan mendapatkan dana maksimal.

"Syam Organizer merupakan yayasan amal milik JI yang berkantor pusat di Yogyakarta," ujarnya.

Pola dan cara "Syam Organizer" memperoleh dana yaitu dengan mengedarkan kotak amal ke masyarakat dan mengadakan tabungan kurban.

Baca juga: Polri Tangkap 48 Tersangka Teroris di Berbagai Provinsi dalam 4 Hari

Selain itu, mereka juga diduga menyelenggarakan tabligh akbar dengan berkoordinasi dengan takmir masjid mengundang serta mengundang para ustaz.

"Kemudian, melakukan penggalangan dana baik langsung ke jemaah yang hadir atau menyebarkan nomor Syam Organizer ke jemaah," kata Ramadhan.

Uang yang terkumpul itu di tingkat daerah kemudian disetorkan ke bendahara pusat, yaitu DS yang sudah ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Seluruh dana kemudian dibagi menjadi dua bagian.

Ramadhan mengungkapkan, bagian pertama untuk organisasi JI dimasukkan ke dalam brankas. Brankas ini telah disita dari kantor pusat di Yogyakarta.

Bagian kedua yaitu untuk biaya operasional yang disimpan dalam rekening "Syam Organizer".

Selain dari penggalangan dana, ada pula duit dari gaji para anggota JI. Gaji mereka dipotong untuk disetorkan ke JI.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Pasutri Terduga Teroris di Malang, 2 Laptop Disita

"Aliran dana Syam Organizer ke JI di antaranya pada 2013 sampai 2017 memberangkatkan anggotanya ke Suriah. Termasuk Saudara F yang sudah ditangkap," ujarnya.

Ramadhan mengatakan, di kantor "Syam Organizer" di Bandung, tersedia semua logistik penggalangan dana yayasan yang akan dikirim ke berbagai daerah.

Logistik itu berupa majalah, katalog, dan panduan "Syam Organizer".

Sementara itu, secara keseluruhan, sepanjang 12-15 Agustus 2021, Densus 88 menangkap 48 tersangka teroris di 11 wilayah.

Sebanyak 45 tersangka merupakan anggota JI, sementara tiga tersangka bagian dari jaringan media sosial Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com