Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Yakin Elektabilitas Airlangga Meningkat jika Survei Dilakukan Setelah PPKM

Kompas.com - 13/08/2021, 13:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily percaya diri elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan meningkat setelah pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini disampaikan Ace merespons hasil survei Charta Politika yang menunjukkan elektabilitas Airlangga berada di angka 0,7 persen pada model simulasi banyak nama.

"Elektabilitas Ketua Umum kami Airlangga Hartarto akan meningkat jika survei dilakukan pasca-ekonomi membaik setelah PPKM Darurat dilonggarkan," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Elektabilitas Anies-AHY Ungguli Prabowo-Puan, Apa Kata Demokrat?

Ace mengatakan, survei yang digelar Charta Politika itu dilaksanakan pada masa PPKM Darurat yang membatasi aktivitas publik sehingga menyebabkan kegiatan ekonomi terganggu.

Menurut Ace, hal itu mengakibatkan penurunan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan berimbas pada partai-partai pendukung pemerintah, termasuk Golkar.

Oleh karena itu, Ace menilai, hasil survei akan berbeda bila survei baru diselenggarakan setelah pemerintah melonggarkan PPKM dan ekonomi mulai membaik.

"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua sebesar 7,07 persen tidak bisa dilepaskan dari kontribusi ketua umum kami yang menjabat sebagai Menko Perekonomian. Rakyat akan mengapresiasi kerja keras pemerintah," kata Ace.

Di samping itu, Ace menyebut, survei Charta Politika digelar ketika partainya baru mulai menyosialisasikan Airlangga dengan memasang baliho dan billboard di sejumlah daerah.

"Jika survei dilakukan sekian bulan setelah sosialisasi tadi masif kami lakukan, insya Allah elektabilitas Airlangga akan meningkat tajam," kata dia.

"Apalagi seiring dengan perbaikan ekonomi dan kinerja penanganan varian delta yang mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan," ujar Ace.

Baca juga: Elektabilitas AHY 6,4 Persen, Demokrat Klaim Masyarakat Ingin Sosok Muda Jadi Pemimpin

Wakil ketua Komisi VIII DPR itu mengatakan, popularitas dan elektabilitas Airlangga itu sebetulnya mengalami sedikit kenaikan dibanding sebelumnya.

Ia merujuk pada hasil survei simulasi 10 nama yang menunjukkan elektabilitas Airlangga telah mencapai 1 persen, sedangkan sebelumnya belum mencapai angka tersebut.

Ace mengatakan, Airlangga merupakan sosok yang teknokratik dan membantu presiden dengan sepenuhnya sehingga publik belum mengetahui figur Airlangga.

Untuk itu, kata Ace, kader-kader Golkar memiliki tugas memperkenalkan sosok Airlangga ke publik.

"Belum lama kami masif sosialisasi ke bawah saja elektabilitas ketua umum kami sudah terlihat ada tren kenaikan, apalagi jika survei dilakukan setelah sekian lama kami sosialisasi," ujar Ace.

Diketahui, hasil hasil survei Charta Politika dengan simulasi elektabilitas tokoh yang mencakup banyak nama menunjukan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi yang kemudian disusul oleh nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Para responden diberikan pertanyaan “Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?”.

“Dari banyak sekali nama yang kita uji ini, pola pertama dipimpin oleh Ganjar Pranowo dengan 16,2 persen, kedua Prabowo Subianto dengan 14,8 persen, yang ketiga Anies Baswedan dengan 14,6 persen,” kata Yunarto dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Waketum Golkar Akui Marak Baliho Airlangga untuk Kerek Popularitas

Pada simulasi banyak nama, Airlangga tercatat memiliki elektabilitas sebesar 0,7 persen, setara dengan Ketua DPR Puan Maharani dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Sementara itu, pada simulasi 10 nama, Airlangga berada di urutan kesepuluh dengan elektabilitas sebesar 1 persen.

Survei dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021 dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1.200 orang responden.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com