Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies

Kompas.com - 12/08/2021, 20:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Charta Politika merilis survei terkait elektabilitas tokoh yang layak menjadi presiden.

Hasil survei dengan simulasi elektabilitas tokoh yang mencakup banyak nama menunjukan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi yang kemudian disusul oleh nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Para responden diberikan pertanyaan “Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?”.

“Dari banyak sekali nama yang kita uji ini, pola pertama dipimpin oleh Ganjar Pranowo dengan 16,2 persen, kedua Prabowo Subianto dengan 14,8 persen, yang ketiga Anies Baswedan dengan 14,6 persen,” kata Yunarto dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

Lebih lanjut, Yunarto juga menanyakan perihal elektabilitas dengan simulasi 10 nama.

Hasil survei memaparkan nama Ganjar Pranowo mendapat angka 20,6 persen, Anies Baswedan 17,8 persen, dan Prabowo Subianto 17,5 persen.

Selanjutnya, Yunarto mempersempit dengan simulasi 5 nama. Hasilnya nama Ganjar Pranowo kembali mendapat angka tertinggi dengan 23,3 persen.

Baca juga: KPK Usut Dugaan Korupsi di Banjarnegara, Bupati Enggan Komentar hingga Respons Ganjar

Kemudian diikuti dengan Anies Baswedan yang mendapat angka 19,8 persen dan Prabowo Subianto dengan angka 19,6 persen.

Survei ini dilakukan pada periode 12 – 20 Juli 2021 kepada 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut ini hasil survei Charta Politika terkait elektabilitas:

Simulasi banyak nama:

1. Ganjar Pranowo: 16,2 persen
2. Prabowo Subianto: 14,8 persen
3. Anies Baswedan: 14,6 persen
4. Ridwan Kamil: 5,4 persen
5. Sandiaga Uno: 4,6 persen

6. Agus harimurti Yudhoyono: 3,9 persen
7. Basuki Tjahaja Purnama: 3,3 persen
8. Tri Rismaharini: 3,1 persen
9. Susi Pudjiastuti: 2,9 persen
10. Khofifah Indar Parawansa: 2,8 persen

11. Ma'ruf Amin: 1,4 persen
12. Mahfud MD: 1,3 persen
13. Muhaimin Iskandar: 1,3 persen
14. Ustaz Abdul Somad: 1,2 persen
15. Sri Mulyani Indrawati: 1,1 persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com