Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Beberkan Alasan Bung Karno Tak Punya Wapres Selain Bung Hatta

Kompas.com - 12/08/2021, 18:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengungkap alasan mengapa Presiden Pertama RI Soekarno yang merupakan ayahnya, tak mengangkat seseorang sebagai Wakil Presiden usai Muhammad Hatta mengundurkan diri.

Ia mengatakan, Bung Karno sangat dekat dengan Bung Hatta. Kedekatan itulah yang kemudian diartikannya sebagai alasan mengapa Bung Karno tak ingin ada wakil presiden pengganti Bung Hatta.

"Coba kita pikir, kenapa bapak saya selama jadi presiden, tidak punya lagi wapres. Itu punya makna sebenarnya. Kenapa? Ndak mau tergantikan dengan yang namanya Bung Hatta. Coba pikirkan, itu sebuah persahabatan lho," kata Megawati dalam webinar Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan bertemakan "Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa", Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Megawati Jelaskan Alasan Pekikkan Kata Merdeka di Setiap Pembuka Pidato

Usai mengungkapkan hal tersebut, Megawati menceritakan kedekatan lainnya antara Bung Karno dan Bung Hatta.

Saat itu, cerita Mega, kakaknya yaitu Guntur Soekarnoputra hendak menikahi seorang Mojang Priyangan di Bandung.

Namun, situasi kala itu Soekarno tak bisa menghadiri pernikahan Guntur lantaran menjadi 'tahanan' rezim Orde Baru.

"Bayangkan, ayah saya, ini kan urusan keluarga, tidak bisa hadir. Jadi apa yang terjadi, ibu saya minta kepada Pak Hatta dan Tante Rahmi untuk mewakili bisa enggak Pak Hatta menjadi wakil dari keluarga Bung Karno," ungkap Megawati.

Tanpa berpikir panjang, lanjut dia, Bung Hatta mengiyakan tawaran tersebut karena telah mengganggap Guntur merupakan anaknya pula.

"Spontan, tidak sambil mikir, Pak Hatta bilang, 'Oke, kalian kan anak saya'. Itu suatu keindahan tersendiri," kata Megawati.

Atas cerita tersebut, Megawati menilai bahwa persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta akan ada selama Indonesia berdiri.

Oleh karena itu, ia mengaku heran ketika ada orang yang menganggap bahwa Bung Hatta mengundurkan diri menjadi Wakil Presiden RI lantaran hubungannya dengan Bung Karno sedikit banyak perbedaan.

"Kalau sekarang ada yang masih berusaha diutak-atik itu pasti aneh. Orang-orang itu bilang perbedaan Bung Karno dan Bung Hatta, ini lah itu lah. Saya bilang orang itu mengerti tidak ya yang sebenarnya," tutur dia.

Sementara itu, putri Bung Hatta, Meutia Farida juga mengakui persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta beserta keluarga.

Ia mengingat, kala ayahnya memang menjadi wakil keluarga Bung Karno saat pernikahan Guntur Soekarno.

Ia juga menambahkan, selain itu Bung Karno juga pernah menguburkan ari-arinya saat dirinya dilahirkan.

Baca juga: Megawati Cerita Nostalgia Masa Kecil dengan Bung Hatta, Selalu Cemas Saat Bertemu

Kala itu, cerita Meutia, Bung Hatta sedang terburu-buru ke Istana Kepresidenan untuk menghadiri rapat kabinet. Namun, Bung Karno datang menjenguk dan memahami pentingnya budaya Jawa untuk menanam ari-ari.

Sehingga, kata Meutia, Bung Karno menanam ari-arinya.

"Ini satu timbal balik yang manusiawi, tetapi juga sebuah persahabatan luar biasa," ucap Meutia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com