Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Hari Kemerdekaan Ke-76 RI, Golkar Dorong Optimisme Indonesia Maju 2045

Kompas.com - 10/08/2021, 15:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya optimistis bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2045.

Menurut dia, optimisme tersebut harus digaungkan kepada semua pihak sebagai momentum menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 pada 17 Agustus 2021.

"Menjelang peringatan proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-76, kita gaungkan semangat kebangsaan. Kita gelorakan serta kita dorong optimisme bahwa bangsa kita akan mencapai Indonesia maju dan sejahtera," kata Airlangga dalam Pidato Kebangsaan Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Marak Baliho Politisi, Makin Dikenal Publik Belum Tentu Disukai

Airlangga melanjutkan, Partai Golkar telah memiliki visi negara kesejahteraan 2045. Hal itu dalam rangka meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun tersebut.

Ia pun berharap Indonesia akan sejajar dengan negara-negara yang perekonomiannya besar di dunia.

"Golkar meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara-negara ekonomi besar lainnya di dunia," ucapnya.

Kendati demikian, Airlangga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.

Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat Indonesia harus kembali memikirkan skenario untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.

"Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat kita harus melakukan restarting, rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut," tuturnya.

Baca juga: Baliho Airlangga Marak Saat Pandemi Tuai Kritik, Golkar: Itu Hasil Rapimnas dan Rakernas

Ia berpandangan bahwa pemerintah dan seluruh elemen masyarakat telah melakukan berbagai upaya dalam menekan laju penularan virus Corona di Indonesia.

Namun, menurut dia, Indonesia masih memiliki tantangan baru dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu munculnya varian baru virus corona, yaitu varian Delta.

Oleh karena itu, Airlangga mengingatkan amanat dari Presiden Joko Widodo terkait respons cepat dibutuhkan untuk penanganan pandemi.

Airlangga yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengungkapkan sejumlah hal yang sudah dilakukan pemerintah untuk merespons cepat penanganan pandemi.

"Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo mengamanatkan untuk respons cepat. Program vaksinasi nasional terus digenjot dengan target dua sampai dua setengah juta per hari sejak Agustus," ucap Airlangga.

"Kita dorong program memakai masker, disiapkan tempat isolasi terpusat di setiap desa, kelurahan, kecamatan. Penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan," kata dia.

Baca juga: Pleidoi Rizieq Shihab, Seret Nama Budi Gunawan, Airlangga, hingga Diaz Hendropriyono

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com