Mengetahui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY diungkit oleh Arteria, Partai Demokrat kembali angkat bicara.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Irwan menilai, Arteria justru keliru besar menyalahkan SBY jika dikaitkan bahwa warna biru sebagai cat pesawat kepresidenan dimulai pada masa kepemimpinan Presiden ke-6 RI tersebut.
Sebaliknya, Irwan meminta Arteria dan bangsa Indonesia berterima kasih karena pesawat kepresidenan baru dimiliki pada saat pemerintahan SBY.
"Arteria ini keliru besar jika salahkan Pak SBY. Harusnya kita semua sebagai anak bangsa berterima kasih karena Pak SBY beli pesawat kepresidenan setelah 69 tahun tidak punya," kata Irwan kepada wartawan, Rabu.
Dia berpendapat, Arteria tidak memahami persoalan tersebut.
Sehingga, ia menduga bahwa Arteria juga lupa terkait ajaran Presiden Soekarno tentang 'Jas Merah' atau 'Jangan sekali-kali melupakan sejarah'.
PDI-P sempat usulkan pesawat dijual
Masih dari Demokrat, Irwan membalas sindiran Arteria dengan mengungkit pernyataan kader PDI-P pada 2014 yang disebut mengusulkan agar pesawat kepresidenan dijual.
"PDI-P dulu malah tolak keras pembelian pesawat kepresidenan ini. Bahkan, saat Jokowi jadi presiden di 2014, mereka usulkan agar dijual. Ini kok aneh bin lucu tiba-tiba bicara pesawat kepresidenan," kata Irwan.
Baca juga: Anggota DPR: Anggaran Pengecatan Pesawat Kepresidenan Seharusnya untuk Program Padat Karya
Merujuk pernyataan Irwan, pada 2014, seorang kader PDI-P yaitu Maruarar Sirait pernah mengusulkan kepada presiden terpilih, Jokowi, agar pesawat kepresidenan dijual.
Irwan menegaskan, partainya tidak pernah melakukan protes terkait masalah warna cat pesawat kepresidenan yang diganti. Sehingga, ia mewakili Demokrat mempersilakan pemerintah mengganti warna cat pesawat kepresidenan dengan warna apa pun.
Penjelasan Pemerintahan SBY
Soal warna cat pesawat kepresidenan yang biru, sebelumnya telah dijelaskan oleh pemerintahan SBY.
Menteri Sekretaris Negara era SBY Sudi Silalahi menyatakan bahwa warna biru pada pesawat kepresidenan RI yang dibuat Boeing bukanlah pesanan SBY.
"Mengenai warna, saya kira bukan presiden yang menentukan," kata Mensekneg Sudi Silalahi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Ia mengungkapkan, alasan warna biru digunakan karena demi keselamatan penerbangan. Warna itu, kata dia, sebagai bentuk penyamaran dari ancaman.
Karena alasan keamanan, kata dia, maka pesawat itu diberikan warna biru, yang tidak dimiliki pesawat penerbangan komersil lainnya.
Baca juga: Sudi: Bukan SBY yang Tentukan Warna Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.