Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hari PPKM, Angka Kematian Pasien Covid-19 Selalu Lewati 1.000 Tiap Hari

Kompas.com - 02/08/2021, 10:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir genap delapan hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-4 diterapkan.

Kebijakan itu berlaku sejak 26 Juli 2021 dan dijadwalkan berakhir pada Senin (2/8/2021) hari ini.

Selain menekan laju penularan virus corona, salah tujuan pemberlakuan PPKM adalah menekan angka kematian pasien Covid-19.

Baca juga: Tingginya Angka Kematian Covid-19 RI: 14 Hari Selalu Lewati 1.000, Pernah Capai 2.069

Sebab, sebagaimana diketahui, melonjaknya kasus Covid-19 berakibat pada peningkatan kematian.

"Angka kematian harus ditekan semaksimal mungkin," kata Presiden Joko Widodo saat mengumumkan PPKM Level 3 dan 4 dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7/2021).

Kala itu Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas isolasi pasien Covid-19, utamanya di daerah-daerah yang mencatatkan angka kematian tinggi.

"Dan juga ketersediaan oksigen perlu ditingkatkan segera," ujarnya.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Satgas Covid-19 Nyatakan Butuh Tenaga Relawan Pemulasaraan Jenazah

Namun, delapan hari berselang, penurunan angka kematian nampaknya masih menjadi angan.

Selama masa PPKM Level 1-4 penambahan pasien meninggal selalu melebihi 1.000 kasus dalam sehari, bahkan hampir selalu melewati 1.500 kasus.

Berdasarkan data harian yang dilaporkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, rincian angka kematian pasien Covid-19 sebagai berikut:

Senin, 26 Juli : 1.487 kasus

Selasa, 27 Juli: 2.069 kasus

Rabu, 28 Juli: 1.824 kasus

Kamis, 29 Juli: 1.893 kasus

Jumat, 30 Juli: 1.759 kasus

Sabtu, 31 Juli: 1.808 kasus

Minggu, 1 Agustus: 1.604 kasus

Baca juga: Luhut Usulkan 4 Langkah untuk Tekan Angka Kematian akibat Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com