Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Epidemiolog UI, Ngabalin Klaim RI Tak Menuju Jebakan Pandemi

Kompas.com - 02/08/2021, 10:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono yang menyebut bahwa RI menuju jebakan pandemi.

Ngabalin mengeklaim pemerintah selalu siap sedia menanggulangi wabah.

"Kita tidak pernah terjebak, kita selalu siap dan selalu mengantisipasi itu," kata Ngabalin melalui akun YouTube miliknya, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Jerit Warga ke Jokowi dan Nasib Kelanjutan PPKM Jawa-Bali...

Menurut Ngabalin, sejak awal Presiden Joko Widodo selalu menetapkan target penanganan pandemi.

Perihal vaksinasi misalnya, ditargetkan mampu menjangkau 70 persen atau 181 juta penduduk pada akhir tahun ini.

Lalu, terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tujuannya jelas untuk menekan laju penularan virus corona, sekaligus tetap menjalankan roda ekonomi masyarakat.

Perkara nama kebijakan yang berubah-ubah dari PSBB menjadi PPKM Mikro, PPKM Daurat dan kini PPKM Level 1-4, kata Ngabalin, hal itu disesuaikan dengan situasi terkini pandemi.

Baca juga: PPKM Level 4 Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Epidemiolog: Idealnya Dilanjutkan

Namun demikian, Ngabalin mengklaim, selama masa PPKM pemerintah terus berupaya meningkatkan testing, tracing, dan treatment.

"Karena beliau (presiden) tidak mau rakyatnya itu terpapar Covid-19, kemudian lapar. Kemudian terkapar karena Covid-19 kemudian seluruh ushanya mandeg, kemudian seluruh usahanya tidak berkembang, maka berbagai perubahan dan langkah antisipasi terus menerus dilakukan oleh presiden," ucapnya.

Ngabalin menyebut bahwa kebijakan yang diambil pemerintah tidak bisa memuaskan seluruh kalangan.

Namun, klaim dia, kebijakan yang diberlakukan selalu mempertimbangkan pendapat banyak pihak, termasuk epidemiolog.

Baca juga: 3,4 Juta Kasus Covid-19 dan Ajakan Presiden Rapatkan Barisan Hadapi Pandemi

Oleh karenanya, alih-alih saling menyalahkan, Ngabalin mengimbau masyarakat untuk patuh pada aturan yang telah diterapkan dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Jangan pernah kita dengan gampang dan mudah dalam situasi seperti hari ini kemudian membiasakan diri untuk saling menyalahkan, saling menuduh yang satu dengan yang lain," kata Ngabalin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com