JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan, BIN tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku peretasan situs Sekretariat Kabinet setkab.go.id pada Sabtu (31/7/2021).
Adapun dalam hal tersebut, BIN juga berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengungkap siapa pelaku peretasan.
"Menyikapi peretasan situs Sekretariat Kabinet, BIN mengambil langkah upaya penyelidikan untuk mengungkap pelakunya," kata Wawan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).
"Langkah tersebut juga dikoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan pengusutan lebih lanjut," tambah dia.
Baca juga: Akun Medsosnya Diretas usai Unggah Jokowi: The King of Lip Service, BEM UI Dipersilakan Melapor
Selain itu, menurutnya BIN dan Polri juga menegaskan akan memproses hukum pelaku peretasan.
"Pengusutan lebih lanjut ini guna membongkar dan memproses hukum pelaku peretasan," ucapnya.
Wawan mengingatkan bahwa peretasan merupakan suatu pelanggaran hukum di Indonesia.
Menurut Wawan, para pelaku peretasan akan dijerat pasal hukum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Peretasan adalah suatu pelanggaran hukum. Di Indonesia, aturan soal peretasan telah dimuat dalam Undang-Undang (UU) 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ITE," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, laman resmi (website) Sekretariat Kabinet setkab.go.id diretas pada Sabtu (31/7/2021). Hal tersebut diketahui sejak pukul 09.20 WIB.
Laman Sekretariat Presiden menampilkan layar hitam dengan foto yang menampilkan demonstran membawa bendera merah putih.
Di bawahnya tertulis keterangan, "Padang Blackhat ll Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake".
Dalam laman yang diretas tersebut juga tertulis kalimat sebagai berikut:
"Kekacauan Dimana Mana, Indonesia Sedang Tidak Baik Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Idonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa Menikmati Dunia nya Sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Dimana Keadilan Di Negara Ini?"
Baca juga: Website Sekretariat Kabinet Diretas, Polri hingga BIN Turun Tangan
"Pancasila! 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2 Sampai 5 Tidak Ada Perubahan
Padang Blackhat"
Kompas.com sebelumnya masih dapat mengakses website Sekretariat Kabinet pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.05 WIB.
Sementara itu, hingga pukul 13.30 WIB laman Setkab tidak dapat diakses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.