Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Generasi Muda Mampu Sosialisasikan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kompas.com - 26/07/2021, 10:52 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para generasi muda di Tanah Air mampu menyosialisasikan ekonomi dan keuangan syariah demi perkembangannya yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam acara Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) ke-20 tahun 2021 yang diselenggarakan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) secara daring, Senin (26/7/2021).

Ma'ruf menilai, para generasi muda terutama kelompok milenial memiliki peran sangat strategis dalam menentukan kemajuan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Syariah

"Generasi muda harus mampu memasyarakatkan pemahaman bahwa ekonomi dan keuangan syariah adalah pilihan yang tidak saja rasional, inklusif, dan berkeadilan tapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah," ujar Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, bagi umat Islam melaksanakan ekonomi dan keuangan syariah merupakan suatu kewajiban.

Pasalnya, kata dia, umat Islam diharuskan untuk bermuamalah yang masyru’ah atau yang sesuai dengan syariah.

"Saya ingin mengetuk hati dan pikiran anak muda, kalangan milenial agar turut serta mempelopori tersosialisasikannya gerakan kesadaran bermuamalah sesuai tuntunan agama," kata dia.

Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan, salah satu faktor fundamental yang menentukan keberhasilan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah literasi masyarakat.

Menurut dia, semakin tinggi literasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat, akan semakin tinggi pula penggunaan barang dan jasa yang halal dan sesuai syariah oleh masyarakat.

"Pada gilirannya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan," kata dia.

Terlebih laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019 menunjukkan tingkat Literasi Keuangan Syariah Nasional baru mencapai 8,93 persen, sedangkan Indeks Inklusi Keuangan Syariah Nasional adalah 9,1 persen.

Sementara survei Bank Indonesia (BI) 2020 menunjukkan, indeks literasi ekonomi dan keuangan sosial syariah nasional sebesar 16,2 persen.

Baca juga: Wapres: Komponen Terwujudnya Ekonomi Syariah adalah Peningkatan SDM

"Kondisi ini mencerminkan bahwa masih diperlukan kerja keras agar pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah lebih meningkat," kata dia.

Ma'ruf berharap upaya peningkatan literasi masyarakat terus diupayakan baik melalui jalur edukasi formal secara akademik, vokasi dan profesi, maupun melalui edukasi nonformal dalam bentuk sosialiasi.

Termasuk sinergi dan kolaborasi seluruh pihak, baik pemerintah, akademisi, profesional, dunia usaha, BUMN, BUMD, maupun media massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com