Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman juga mengatakan bahwa penurunan kasus Covid-19 di Indoensia jelas disebabkan oleh jumlah pemeriksaan spesimen yang menurun.
"Kita belum melewati puncak pandemi, penurunan kasus itu di tengah penurunan jumlah testing dan positvity rate yang meningkat. Jadi tidak mencerminkan adanya penurunan sebetulnya," ujar Dicky saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021).
Menurut Dicky, situasi tersebut justru menunjukkan kemungkinan jumlah kasus positif di masyarakat yang belum banyak terdeteksi.
"Sekali lagi prediksi puncak kita masih di akhir Juli ini, bahkan sampai awal Agustus. Karena itulah kita harus meningkatkan respons strategi," kata Dicky.
Baca juga: Epidemiolog: Kasus Harian Covid-19 Turun karena Testing Berkurang
Menurutnya, upaya pemeriksaan atau testing, pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) harus dimaksimalkan.
Selain itu, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 harus dijalankan dengan konsisten.
"Saat ini kasus-kasus yang ada itu 80 persen ada di rumah-rumah. Ini harus ditemukan dan dilakukan karantina untuk mencegah lebih lanjut," ujarnya.
Kemenkes akui testing menurun
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui capaian testing dan tracing di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4 mengalami penurunan dalam 3 hari terakhir.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hanya 5 kabupaten/kota di Pulau Jawa yang memiliki jumlah tes Covid-19 mendekati target atau di atas 90 persen.
Baca juga: Kemenkes Akui Tes Covid-19 di Daerah PPKM Level 4 Turun 3 Hari Terakhir
Kelima daerah itu adalah Kota Jakarta pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sumenep.
"Khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4 adalah masih rendah, terutama 3 hari terakhir yang terus mengalami penurunan," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (21/7/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.