Sebanyak 359 kasus kematian terjadi di Jawa Timur, disusul Jawa Tengah dengan 278 kasus dan 250 kasus kematian di DKI Jakarta.
Pemerintah juga mencatat terdapat 542.938 kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini.
Berdasarkan data yang sama, pemerintah juga mencatat adanya 32.217 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 2.293.875.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan, peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 tidak boleh terjadi lebih lama.
Sebab, kata Masdalina, peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 akan memengaruhi kasus kematian pasien non-Covid-19.
Baca juga: UPDATE 19 Juli: Tambah 1.338, Total 74.920 Pasien Covid-19 Meninggal
"Kondisi seperti ini tidak boleh berjalan lama, mengapa? Karena kalau kita amati, peningkatan jumlah kasus meninggal akan seiring dengan peningkatan kasus meninggal non Covid-19 karena saat ini kita berkonsentrasi dengan Covid-19 dan melupakan mereka yang juga butuh perawatan," kata Masdalina saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/7/2021).
Menurut Masdalina, ada tiga hal yang menyebabkan kasus kematian meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Pertama, banyak pasien Covid-19 yang ditemukan dalam kondisi gejala berat dan kritis dan mendapatkan akses layanan kesehatan terlambat sehingga risiko kematian lebih tinggi.
"Disebabkan karena penuhnya fasyankes, sebenarnya ini bulan lalu sudah diperingatkan kalau begini terus, dua minggu sampai empat minggu ke depan kita bisa kolaps," ujarnya.
Kedua, kapasitas tempat tidur intensive care unit (ICU) dan high care unit (HCU) di rumah sakit rujukan masih sedikit, sedangkan pasien yang membutuhkan perawatan terus bertambah.
Ketiga, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah belum terpantau dengan baik.
"Karena mereka (pasien isolasi mandiri) tidak tahu mereka (kapan harus ke RS) tiba-tiba kondisi mereka menurun. Jadi kondisi ini tak bisa lama, harus ada upaya yang masif untuk mencegah mengalirnya kasus ke rumah sakit. Nah, ini masih jadi PR kita," kata Masdalina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.